LAPORAN HASIL
OBSERVASI
PENILAIAN
KINERJA GURU DAN KEPALA SEKOLAH
DI UPTD
PENDIDIKAN TANETE RIATTANG BARAT
Laporan ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas pada Mata Kuliah
Supervisi Pendidikan Pada Jurusan Tarbiyah Program Studi Manajemen Pendidikan
Islam Kelompok 3 (tiga) Semester VI
Oleh:
KELOMPOK 4
A.Nurul Ikhsana
Hasnidar
Kasmir
Ika Apriani
Julwita
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)
WATAMPONE
2017
KATA PENGANTAR
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Segala puji dan syukur senantiasa pemakalah panjatkan kehadirat Allah swt. Karena berkat rahmat,
taufik dan hidayah-Nya, sehingga Laporan Observasi Penilaian
Kinerja Guru dan Kepala Sekolah ini dapat terselesaikan. Salawat dan salam penulis
kirimkan atas junjungan Nabi Muhammad saw dan kepada keluarga beliau, sahabat,
tabi’-tabi’in yang telah memperjuangkan agama Islam.
Bersama dengan ini, pemakalah mengucapkan terima kasih pula kepada :
1. Bapak dan Ibu tercinta
yang senantiasa berdoa dan mendidik serta mengarahkan mulai dari kecil hingga
menjalani studi di Perguruan Tinggi.
2. Selaku dosen mata kuliah Supervisi Pendidikan yang senantiasa meluangkan waktunya
mendidik kami .
Kritik, saran dan bantuan untuk penulisan makalah ini telah diperoleh dari
segala aspek. Namun,
pemakalah tetap menyadari kemungkinan adanya kekurangan dalam penulisan makalah
ini. Karena itu, untuk kesempurnaan penulisan makalah selanjutnya, pemakalah
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca.
Watampone, April 2017
Tim
Penyusun Kelompok
4
DAFTAR
ISI
SAMPUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Konteks Penelitian 1
B. Fokus Penelitian 2
C. Tujuan Penelitian 3
BAB II PEMBAHASAN 4
A. Pengertian Penilaian Kinerja Guru 4
B. Pengertian Penilaian Kinerja Kepala Sekolah 6
C. Cara Penilaian Kinerja Guru
dan Kepala Sekolah 10
D. Instrumen Penilaian Kinerja
Guru dan Kepala Sekolah 12
BAB III HASIL PENELITIAN 17
A. Gambar Lokasi penelitian 17
B. Paparan Data 18
C. Instrument Penilaian Kinerja Guru/Kepala Sekolah 19
BAB IV PENUTUP 34
A. Simpulan 34
B. Saran 34
DAFTAR RUJUKAN 36
LAMPIRAN 37
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Konteks
Penelitian
Dewasa ini
banyak masalah yang di hadapi dunia pendidikan kita, salah satunya adalah
masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak
kurang di dorong untuk mengembangkan kemampuan berfikir. Proses
pembelajaran merupakan suatu sistem. Oleh karena itu, pencapaian standar
proses untuk meningkatkan kualitas pendidikan dapat di mulai dari
menganalisis setiap komponen yang dapat membentuk dan mempengaruhi proses
pembelajaran, Salah satunya adalah komponen guru. Komponen guru selama ini di
anggap sangat mampu mempengaruhi proses pendidikan. Hal itu memang wajar,
sebab guru merupakan ujung tombak yang berhubungan langsung dengan siswa
sebagai subjek dan objek belajar.
Bagaimanapun
bagusnya dan idealnya kurikulum pendidikan, tanpa di imbangi dengan kemampuan
guru dalam mengimplementasikannya, maka semuanya akan kurang bermakna. Oleh
karena itu, guru sebagai penentu kualitas pendidikan, kompetensimnya perlu
senantiasa ditingkatkan. Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan
kompetensi guru tersebut. Salah satu kebijakan untuk meningkatkan kompetensi
guru tersebut adalah melalui Penilaian Kinerja Guru (PKG). Penilaian Kinerja
Guru yang telah diyakini mampu meningkatkan kompetensi guru telah secara resmi
diberlakukan sejak tahun 2013. Berbagai kendala pada implementasi PKG tersebut
muncul. Akan tetapi, sebagai suatu kebijakan baru, PKG harus terus
dilaksanakan.
Berbagai
perubahan pola pikir pada guru perlu dilakukan dalam rangka mengimplementasikan
PKG. Guru, secara perseorangan maupun kelompok, perlu mereformasi pola pikir
agar dapat mengimplementasikan PKG secara lebih maksimal dalam rangka
meningkatkan profesionalisme guru. Perubahan cara berpikir tersebut di
antaranya bagaimana guru tersebut harus mengikuti berbagai langkah Penilaian
Kinerja Guru. Penilaian Kinerja Guru tidak dianggap sebagai beban melainkan
suatu kegiatan yang harus dilakukan dengan penuh kesungguhan.
Salah satu standar penting dan strategis dalam peningkatan mutu
pendidikan adalah standar tenaga kependidikan. Komponen standar tenaga kependidikan
meliputi pengawas sekolah, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, kepala
laboratorium, kepala perpustakaan dan kepala program keahlian satuan
pendidikan. Seorang guru seringkali diberi tugas tambahan yang meliputi menjadi
kepala sekolah, menjadi wakil kepala sekolah, menjadi ketua program keahlian
studi, menjadi kepala perpustakaan atau menjadi kepala laboratorium.
Kinerja dapat ditunjukkan seseorang misalnya guru atau kepala
sekolah atau pengawas sekolah, dapat pula ditunjukkan pada unit kerja atau organisasi
tertentu misalnya sekolah, lembaga pendidikan, kursus-kursus, dan lain-lain.
Atas dasar itu maka kinerja diartikan sebagai hasil kerja yang dicapai
seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi sesuai wewenang dan
tanggungjawabnya masing-masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang
bersangkutan.
Sebagai suatu
kebijakan yang baru, Implementasi Penilaian Kinerja Guru di sekolah-sekolah
belum menunjukkan proses dan hasil yang belum seperti yang diharapkan. Berbagai
rumor di daerah menunjukkan bahwa PKG belum menyentuh “roh” PKG itu sendiri.
Muara dari kegiatan PKG adalah adanya peningkatan profesional guru.
B. Fokus
Penelitian
1.
Apa pengertian penilaian kinerja guru?
2.
Apa pengertian penilaian kinerja kepala sekolah?
3.
Bagaimana cara penilaian kinerja guru dan kepala sekolah?
C. Tujuan
Penelitian
1.
Untuk mengetahui dan memahami penilaian kinerja guru.
2.
Untuk mengetahui dan memahami penilaian kinerja kepala sekolah.
3.
Untuk mengetahui dan memahami cara penilaian kinerja guru dan kepala
sekolah.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Penilaian Kinerja Guru
Menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009, PK GURU adalah penilaian dari tiap
butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan, dan
jabatannya. Pelaksanaan tugas utama guru tidak dapat dipisahkan dari kemampuan
seorang guru dalam penguasaan pengetahuan, penerapan pengetahuan dan
keterampilan, sebagai kompetensi yang dibutuhkan sesuai amanat Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru.
Penguasaan kompetensi dan penerapan pengetahuan serta keterampilan
guru, sangat menentukan tercapainya kualitas proses pembelajaran atau
pembimbingan peserta didik, dan pelaksanaan tugas tambahan yang relevan bagi
sekolah/madrasah, khususnya bagi guru dengan tugas tambahan tersebut. Sistem PK
GURU adalah sistem penilaian yang dirancang untuk mengidentifikasi kemampuan
guru dalam melaksanakan tugasnya melalui pengukuran penguasaan kompetensi yang
ditunjukkan dalam unjuk kerjanya. Secara umum, PK GURU memiliki 2 fungsi utama
sebagai berikut:
1.
Untuk menilai
kemampuan guru dalam menerapkan semua kompetensi dan keterampilan yang
diperlukan pada proses pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas
tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Dengan demikian, profil
kinerja guru sebagai gambaran kekuatan dan kelemahan guru akan teridentifikasi
dan dimaknai sebagai analisis kebutuhan atau audit keterampilan untuk setiap
guru, yang dapat dipergunakan sebagai basis untuk merencanakan PKB.
2.
Untuk
menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja pembelajaran,
pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah yang dilakukannya pada tahun tersebut. Kegiatan penilaian
kinerja dilakukan setiap tahun sebagai bagian dari proses pengembangan karir
dan promosi guru untuk kenaikan pangkat dan jabatan
fungsionalnya.
Khusus untuk kegiatan pembelajaran atau pembimbingan, kompetensi
yang dijadikan dasar untuk penilaian kinerja guru adalah kompetensi pedagogik,
profesional, sosial dan kepribadian, sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan
Menteri PendidikanNasional Nomor 16 Tahun 2007. Kompetensi ini telah
dijabarkan menjadi kompetensi guru yang harus dapat ditunjukkan dan diamati
dalam berbagai kegiatan, tindakan dan sikap guru dalam melaksanakan
pembelajaran atau pembimbingan. Sementara itu, untuk tugas tambahan yang
relevan dengan fungsi sekolah/madrasah, penilaian kinerjanya dilakukan
berdasarkan kompetensi tertentu sesuai dengan tugas tambahan yang dibebankan
tersebut (misalnya; sebagai kepala sekolah/madrasah, wakil kepala
sekolah/madrasah, pengelola perpustakaan, dan sebagainya sesuai dengan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009).[1]
B.
Pengertian
Penilaian Kinerja Kepala Sekolah
Penilaian kinerja kepala sekolah adalah proses pengumpulan,
pengolahan, analisis dan interpretasi data tentang kualitas pekerjaan kepala
sekolah dalam melaksanakan tugas pokoknya sebagai kepala sekolah. Tugas pokok
kepala sekolah adalah melaksanakan fungsi-fungsi manajerial dalam rangka
mencapai visi, misi dan tujuan sekolah yang dipimpinnya. Kinerja kepala sekolah
TK dinilai oleh pengawas TK, kinerja kepala sekolah SD dinilai oleh pengawas SD
dan kinerja kepala sekolah SMP dinilai oleh pengawas SMP. Penilaian kinerja
kepala sekolah sebagaimana dikemukakan di atas tidak hanya berkisar pada aspek
karakter individu melainkan juga pada hal-hal yang menunjukkan proses dan hasil
kerja yang dicapainya seperti kualitas, kuantitas hasil kerja, ketepatan waktu
kerja, dan sebagainya. [2]
Penilaian
kinerja kepala sekolah bertujuan untuk :
1.
Memperoleh data
tentang pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan tanggung jawab kepala sekolah dalam
melaksanakan fungsi-fungsi manajerial dan supervisi/pengawasan pada sekolah
yang dipimpinnya.
2.
Memperoleh data
hasil pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pemimpin sekolah.
3.
Menentukan
kualitas kerja kepala sekolah sebagai dasar dalam promosi dan penghargaan yang
diberikan kepadanya.
4.
Menentukan
program peningkatan kemampuan profesional kepala sekolah dalam konteks
peningkatan mutu pendidikan pada sekolah yang dipimpinnya.
5.
Menentukan
program umpan balik bagi peningkatan dan pengembangan diri dan karyanya dalam
konteks pengembangan karir dan profesinya.
Hasil penilaian kinerja akan bermanfaat bagi kepala dinas
pendidikan dalam menentukan promosi, penghargaan, mutasi dan pembinaan lebih
lanjut.
Aspek yang dinilai dalam penilaian kinerja kepala sekolah dapat mencakup tiga dimensi yakni:
Aspek yang dinilai dalam penilaian kinerja kepala sekolah dapat mencakup tiga dimensi yakni:
a.
Komitmen
terhadap tugas
b.
Pelaksanaan
tugas, dan
c.
Hasil kerja
Komitmen terhadap tugas sebagai aktualisasi dari kompetensi
kepribadian dan kompetensi sosial kepala sekolah. Pelaksanaan tupoksi sebagai
aktualiasi dari kompetensi manajerial, kompetensi supervisi dan kompetensi
kewirausahaan yang dimiliki kepala sekolah Sedangkan hasil kerja merupakan
dampak dari pelaksanaan tugas pokok kepala sekolah sebagai refleksi dari semua
dimensi kompetensi kepala sekolah.Berkenaan dengan tugas pokok kepala sekolah
ini, pada semua jenjang pendidikan tugas kepala sekolah akan mencakup tiga
bidang, yaitu tugas manajerial, supervisi dan kewirausahaan.
Tugas kepala sekolah dalam bidang manajerial berkaitan dengan
pengelolaan sekolah, sehingga semua sumber daya dapat disediakan dan
dimanfaatkan secara optimal untuk mencapai tujuan sekolah secara efektif dan
efisien. Tugas manajerial ini meliputi aktivitas sebagai berikut menyusun
perencanaan sekolah, mengelola program pembelajaran, mengelola kesiswaan,
mengelola sarana dan prasarana, mengelola personal sekolah, mengelola keuangan
sekolah, mengelola hubungan sekolah dan masyarakat, mengelola administrasi
sekolah, mengelola sistem informasi sekolah, mengevaluasi program sekolah, dan
memimpin sekolah.
Selain tugas manajerial, kepala sekolah juga memiliki tugas pokok
melakukan supervisi terhadap pelaksanaan kerja guru dan staf, dengan tujuan
untuk menjamin agar guru dan staf bekerja dengan baik serta menjaga mutu proses
maupun hasil pendidikan di sekolah. Dalam tugas supervisi ini tercakup
kegiatan-kegiatan merencanakan program supervisi, melaksanakan program
supervisi, dan menindaklanjuti program supervisi.
Di samping tugas manajerial dan supervisi, kepala sekolah juga
memiliki tugas kewirausahaan. Tugas kewirausahaan ini tujuannya adalah agar
sekolah memiliki sumber-sumber daya yang mampu mendukung jalannya sekolah,
khususnya dari segi finansial. Selain itu juga agar sekolah membudayakan
perilaku wirausaha di kalangan warga sekolah, khususnya para siswa. Untuk dapat
melaksanakan tugas pokok tersebut, seorang kepala sekolah dituntut memiliki
sejumlah kompetensi.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007
tentang Standar Kepala Sekolah telah ditetapkan bahwa terdapat 5 (lima) dimensi
kompetensi yang seyogyanya dikuasai oleh kepala sekolah, yaitu:
1)
Kompetensi
kepribadian
2)
Kompetensi
manajerial
3)
Kompetensi
kewirausahaan
4)
Kompetensi
supervisi
5)
Kompetensi
sosial.
Dasar Penilaian Kinerja Kepala Sekolah, Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2010 Tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala
Sekolah/Madrasah terdapat pada BAB VII, Penilaian Kinerja Kepala
Sekolah/Madrasah, Pasal 12 sebagai berikut:
a)
Penilaian
kinerja kepala sekolah/madrasah dilakukan secara berkala setiap tahun dan
secara kumulatif setiap 4 (empat) tahun.
b)
Penilaian
kinerja tahunan dilaksanakan oleh pengawas sekolah/madrasah.
c)
Penilaian
kinerja 4 (empat) tahunan dilaksanakan oleh atasan langsung dengan
mempertimbangkan penilaian kinerja oleh tim penilai yang terdiri dari pengawas
sekolah/madrasah, pendidik, tenaga kependidikan, dan komite sekolah dimana yang
bersangkutan bertugas.
d) Penilaian kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :
usaha pengembangan sekolah/madrasah yang dilakukan selama menjabat kepala
sekolah/madrasah, peningkatan kualitas sekolah/madrasah berdasarkan 8 (delapan)
standar nasional pendidikan selama dibawah kepemimpinan yang bersangkutan,
usaha pengembangan profesionalisme sebagai kepala sekolah/madrasah.
e)
Hasil penilaian
kinerja dikategorikan dalam tingkatan amat baik, baik, cukup, sedang atau
kurang.
f)
Penilaian
kinerja kepala sekolah/madrasah dilaksanakan sesuai pedoman penilaian kinerja
kepala sekolah/madrasah yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal.
Penilaian kinerja kepala sekolah juga melibatkan sedikitnya 3
(tiga) orang responden, 1 orang responden mewakili staf administrasi (tata
usaha), 1 orang responden mewakili guru dan 1 orang peserta didik yang
mewakili. Penilaian dilakukan dengan metode pengisian kuosioner. Selain itu,
penilaian kinerja kepala sekolah juga dilakukan dengan metode wawancara yang
melibatkan wakil kepala sekolah dan tim.
C.
Cara Penilaian
Kinerja Guru dan Kepala Sekolah
1.
Cara Penilaian Kinerja Guru
Penilaian
adalah suatu proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi data
sebagai bahan dalam rangka pengambilan keputusan. Dengan
demikian, dalam setiap kegiatan penilaian, ujungnya adalah
pengambilan keputusan. Penilaian kinerja ketua program
keahlian tidak hanya berkisar pada aspek karakter individu melainkan juga
pada hal-hal yang menunjukkan proses dan hasil kerja yang dicapainya seperti
kualitas, kuantitas hasil kerja, ketepatan waktu kerja, dan sebagainya.[3]
Mulai tahun ini
pemerintah akan menilai kinerja guru yang akan mempengaruhi tunjangan profesi
dan kenaikan pangkat, Dengan diterapkannya Penilaian Kinerja Guru
2013, para guru dituntut untuk mempersiapkan diri terutama di
beberapa aspek dalam lingkup kompetensi pedagogik dan profesional mereka. Di antara
aspek yang dimaksud adalah kegiatan perancangan, pelaksanaan yang mencakup
kegiatan awal, inti dan akhir. Sedangkan aspek yang ketiga adalah evaluasi.[4]
Pelaksanaan
Penilaian Kinerja Guru meliputi penilaian formatif dan sumatif. Dalam satu
tahun pelajaran, sekurang-kurangnya pelaksanaan penilaian kinerja sebanyak dua
kali yakni awal tahun pelajaran dan akhir tahun pelajaran. Artinya setiap
semester guru akan dinilai kinerjanya.
2. Cara penilaian kepala sekolah
Sesuai dengan permendiknas no 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala
Seklolah/Madrasah dan Permendiknas no 28 tahun 2010 Penugasan guru sebagai
Kepala Sekolah/madrasah, Pasal 12 menyatakan
bahwa:[5]
a.
Penilaian
kinerja kepala sekolah/madrasah dilakukan secara
berkalasetiap tahun dan secara kumulatif setiap empat tahun.
b.
Penilaian kinerja tahunan
dilaksanakan oleh pengawas sekolah/madrasah.
c.
Penilaian kinerja empat
tahunan dilaksanakan oleh atasan langsung dengan mempertimbangkan penilaian
kinerja oleh tim penilai yang terdiri dari pengawas sekolah/madrasah,
pendidik, tenaga kependidikan, dan komite sekolah/madrasah
dari tempatnya bertugas
d.
Hasil penilaian
kinerja dikategorikan dalam tingkatan amat baik, baik, cukup, sedang atau
kurang.
Dalam mewujudkan profesionalisme guru, kepala sekolah, pengawas sekolah,
dan tenaga kependidikan lainnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
mengelola kebijakan mengenai penilaian kinerja pengawas sekolah, penilaian
kinerja guru yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah.
D. Instrumen
Penilaian Kinerja Guru dan Kepala Sekolah
1.
Instrumen penilaian kinerja guru
INSTRUMEN
PENILAIAN KINERJA GURU
1. NAMA GURU / CALON GURU :
2. NO PESERTA :
3. SEKOLAH TEMPAT UJIAN :
4. KELAS :
5. MATA PELAJARAN :
6. WAKTU :
7. TANGGAL :
PETUNJUK:
Baca dengan cermat
rencana pembelajaran yang akan digunakan oleh guru/calon guru ketika mengajar.
Kemudian, nilailah semua aspek yang terdapat dalam rencana tersebut dengan
menggunakan butir-butir penilaian di bawah ini.[6]
hasil belajar
Rata-rata
butir 1 = A
2. Mengembangkan dan
mengorganisasikan materi,
media pembelajaran, dan sumber belajar
2.2 Menentukan dan mengembangkan media
Rata-rata
butir 2 = B
3.2 Menyusun langkah-langkah pembelajaran
Rata-rata
butir 3 = C
4.1 Menentukan penataan latar pembelajaran
siswa
agar dapat berpartisipasi dalam
Rata-rata
butir 4 = D
5. Merencanakan prosedur, jenis,
5.1
Menentukan prosedur dan jenis penilaian
6.1 Kebersihan dan
kerapian
|
Pembimbing
/ penguji
NIP.
2.
Instrumen penilaian kinerja kepala sekolah[7]
INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA KEPALA
SEKOLAH
|
NO
|
KRITERIA
|
BUKTI YANG
TERIDENTIFIKASI
|
SKOR
|
|||
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
|
1
|
Berakhlak
mulia, mengembangkan budaya dan
tradisi akhlak mulia, dan menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas
disekolah/madrasah.
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Melaksanakan
tugas pokok dan fungsi sebagai kepala sekolah dengan penuh kejujuran,
ketulusan ,komitmen, dan integritas.
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Bersikap
terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai kepala
se3kolah/madrasah.
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Mengendalikan
diri dalam menghaadapi masalah dan tantangan sebagai kepala sekolah/madrasah.
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Berpastisipasi
dalam kegiatan sosial masyarakat.
|
|
|
|
|
|
|
6
|
Tanggap
dan peduli terhadap kepentingan orang atau kelompok lain.
|
|
|
|
|
|
|
7
|
Mengembangkan
dan mengelola hubungan sekolah/madrash dengan pihak lain diluar sekolah dalam
rangka mendapatkan dukungan ide, sumber belajar, dan pembiyaan
sekolah/madrasah.
|
|
|
|
|
|
|
8
|
Bertindak
sesuai dengan visi dan misi sekolah/madrasah.
|
|
|
|
|
|
|
9
|
Merumuskan
tujuan yang menantang diri sendiri dan orang lain untuk menv=capai standard
yang tinggi.
|
|
|
|
|
|
|
10
|
Mengembangkan
sekolah/madrasah menuju organisasi pembeajar (learning organization)
|
|
|
|
|
|
|
11
|
Menciptakan
budaya dan iklim sekiolah/madrasah yang kondusif dan inovatif bagi
pembelajaran.
|
|
|
|
|
|
|
12
|
Memegang
teguh tujuan sekolah dengan menjadi contoh dan bertindak sebagai pemimpin
pembelajaran
|
|
|
|
|
|
|
12
|
Melaksanakan
kepemimpinan yang inspiratif.
|
|
|
|
|
|
|
13
|
Membangun
rasa salng percaya dan menfasilitasi kerjasama dalam rangka untuk menciptakan
kaloborasi yang kuat diantara Warga sekolah /madrasah
|
|
|
|
|
|
|
14
|
Mengembangkan
kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan visi,misi dan tujuan
sekolah.
|
|
|
|
|
|
|
15
|
Mengelola
peserta didik dalam rangka pengembangan kapasitasnya secara normal.
|
|
|
|
|
|
|
16
|
Menyusun
rancangan pengembangan sekolah/madrasah jangka panjang, menengah, dan pendek
dalam rangka mencapai visi, misi dan tujuan sekolah.
|
|
|
|
|
|
|
17
|
Mmengembagkan
struktur organisasi sekolah/madrasah yang efektif dan efisiensi sesuai dengan
kebutuhan.
|
|
|
|
|
|
|
18
|
Melaksanakan
pengembangan sekolah/madrasah sesuai dengan rencana jangka pannjang,
menengah, dan jangka pendek sekolah menuju tercapainya visi, misi dan tujuan
sekolah.
|
|
|
|
|
|
|
19
|
Mewujudkan
peningkatan kinerja sekolah yang signifikan sesuai dengan visi, misi dan
tujuan sekolah dan standard nasional pendidikan.
|
|
|
|
|
|
|
20
|
Melakukan
monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan
sekolah/madrasah dengan prosedur yang tepat.
|
|
|
|
|
|
|
21
|
Merencanakan
dan menindaklanjuti hasil monitoring, evaluasi dan pelaporan.
|
|
|
|
|
|
|
22
|
Melaksanakan
penelitian tindakan sekolah dalam rangka meningkatkan kinerja
sekolah/madrasah dan tenaga kependidikan secara optimal.
|
|
|
|
|
|
|
23
|
Mengelola
dan mendayagunakan sarana dan prasarana sekolah/madrasah secara optimal untuk
kepentingan pembelajaran
|
|
|
|
|
|
|
24
|
Mengelola
keuangan sekolah/madrasah sesuai dengan prinsip prinsip efesiensi,
trasnparansi, dan akuntabilitas.
|
|
|
|
|
|
|
25
|
Mengelola
lingkungan sekolah yang menjamin keamanan, keselamatan, dan kesehatan.
|
|
|
|
|
|
|
26
|
Mengelola
sistem informasi sekolah/madrasah dalam mendukung penyusunan program dan
pengambilan keputusan.
|
|
|
|
|
|
|
27
|
Mengelola
layanan-layanan khusus sekolah/madrasah dalam mendukung kegiatan pembelajaran
dan kegiatan peserta didik di sekolah/madrasah.
|
|
|
|
|
|
|
28
|
Memanfaatkan
teknologi secara efektif dalam kegiatan pembelajaran dan manajemen
sekolah/madrasah.
|
|
|
|
|
|
|
JUMLAH SKOR
|
|
|||||
|
SKOR RATA-RATA =
JUMLAH SKOR : 5 =
|
|
|||||
|
Deskripsi Kinerja yang telah dilakukan
:
|
||||||
[1]Https://kimiacakep.blogspot.co.id/2016/12/makalah-penilaian-kinerja-guru.html (dikutip pada tanggal 18 april 2017, pukul 19.18)
[2]Http://subagio-subagio.blogspot.co.id/2012/02/penilaian-kinerja-kepala-sekolah.html (dikutip pada tanggal 18 april 2017, pukul 19.05)
[3]Http:/Pedoman%20penilaian%20kinerja%20kepala%20sekolah%20_%20drs%20lugtyastyono%20bn%20m.Pd. (dikutip pada tanggal 18 april 2017, pukul 19.31)
[4]Https://lugtyastyono60.wordpress.com/penilaian-kinerja-guru/ (dikutip pada tanggal 18 april 2017, pukul 19.30)
[5]Https://kimiacakep.blogspot.co.id/2016/12/makalah-penilaian-kinerja-guru.html (dikutip pada tanggal 18 april 2017, pukul 19.18)
[6]Https://lugtyastyono60.wordpress.com/penilaian-kinerja-guru/ (dikutip pada tanggal 18 april 2017, pukul 19.30)
[7]Https://www.slideshare.net/YohanApriandi/instrumen-penilaian-kinerja-kepala-sekolahippksi (dikutip pada tanggal 19 april 2017, pukul 13.21)
BAB
III
HASIL
PENELITIAN
A. Gambar Lokasi
Penelitian
1. Profil UPTD Pendidikan Palakka
Lokasi penelitian ini terletak di Jl. Poros
Leppangeng Watampone Kec. Tanete Riattang Barat Kab. Bone Prov. Sulawesi
Selatan.
2. Profil Pengawas
a.
Identitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1)
Nama : Mansur, S.Pd.
2)
NK/No. Passport : 7308220909570002
3)
Jenis Kelamin : Laki-laki
4)
Tempat Lahir : Bone
5)
Tanggal Lahir : 09-09-1957
6)
Nama Ibu :
Rosi
b.
Data Pribadi
1)
Alamat :
Jln. Majang
2)
RT : 001
3)
RW : 001
4)
Nama Dusun : Majang
5)
Desa/Kelurahan :
Majang
6)
Kecamatan : Tanete Riattang Barat
7)
Kode Pos : 82731
8)
Agama : Islam
9)
Status Perkawinan : Kawin
10) Nama
Istri :
St. Rohani
11) Pekerjaan
Istri :
Pensiunan
12) NPWP :
144915658808000
13) Kewarganegaraan : Indonesia
c.
Kepegawaian
1)
Status Kepegawaian :
PNS
2)
NIP : 195709091978011003
3)
NPTK :
3941740641200042
4)
Jenis PTK : Pengawas Sekolah
B. Paparan Data
Berikut
hasil wawancara oleh bapak Mansur selaku pengawas tingkat SD dan TK, beliau
mengatakan bahwa “penilaian kinerja guru dan kepala sekolah dilaksanakan
pertriwulan atau persemester yang sesungguhnya adalah penilaian tahunan, tujuan
dari penilaian kinerja guru dan kepala sekolah setiap pertriwulan ini untuk
penerimaan sertifikasi dan kenaikan pangkat. ”
Dari
hasil wawancara di atas, maka dapat diketahui bahwa penilaian kinerja guru dan
kepala sekolah dilakukan untuk mengetahui hasil kinerja guru dan kepala
sekolah, begitupun sebaliknya penilaian kinerja guru yang di laksanakan
pertriwulan untuk penerimaan sertifikasi dan kenaikan pangkat.
Bapak
Mansur juga mengatakan bahwa “cara penilaian kinerja guru dan kepala sekolah
dengan supervisi beberapa kali, karena pengawas mempunyai 37,5 jam/minggu kerja
dan guru mempunyai 24 jam/minggu. Sedangkan di Tanete Riattang Barat ini ada 3 gugus,
jadi pelaksanaan supervisi hanya bisa
dilaksanakan 2 kali persekolah. Yang di supervisi adalah guru PNS dan non PNS”
Dari
informasi di atas bahwa dalam menilai kinerja guru dan kepala harus dengan
supervisi beberapa kali, untuk melihat apakah guru dan kepala sekolah benar
melaksanakan tupoksinya dengan baik.
Bapak
Mansur juga mengatakan bahwa “pengawaslah yang terlibat langsung dalam
penilaian kinerja kepala sekolah dan kepala sekolahlah yang menilai kinerja
guru, namun pada akhirnya kepala sekolah melaporkan hasil penilaian kinerja
guru ke pengawas.”
Berdasarkan
informasi tersebut kita bisa mengetahui bahwa pada dasarnya pengawaslah yang
turun dan terlibat langsung dalam melaksanakan supervisi dan penilaian kinerja
guru dan kepala sekolah, karena pengawas itulah yang mengetahui segala sesuatu
yang ada dalam sekolah
C. Instrument
Penilaian Kinerja Guru/Kepala Sekolah
INSTRUMEN
SUPERVISI MANAJERIAL
Nama Kepala Sekolah :
Hari/Tanggal :
Alamat : Tahun
Pel. :
|
No
|
INDIKATOR/ASPEK YANG DIAMATI
|
SKOR
|
KET
|
||||
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|||
|
1
|
Jumlah
guru terhadap romongan belajar (Rb+4)
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Tingkat
kelayakan (kualifikasi) pendidikan guru S1/D4
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Kesesuaian
bidang keahlian dengan mata pelajaran yang diajarkan (100%)
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Memiliki
tenaga khusus perpustakaan
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Memiliki
tenaga khusus tata usaha
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
Tingkat pendidikan kepala sekolah S2
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
Memiliki
tenaga non pendidikan (satpan, kebersihan)
|
|
|
|
|
|
|
|
8
|
Memiliki
struktur organisasi tenaga pendidik dan tenaga kependidkan
|
|
|
|
|
|
|
|
9
|
Memiliki
dan memahami uraian tugas sesuai tupoksi
|
|
|
|
|
|
|
|
10
|
Jumlah
guru memiliki sertifikat profesi (sertifikasi) 100%
|
|
|
|
|
|
|
|
11
|
Memiliki
buku induk pegawai yang kerjakan sesuai perkembangan data pegawai
|
|
|
|
|
|
|
|
12
|
Membuat DUK setiap tahun (2tahun
terakhir)
|
|
|
|
|
|
|
|
13
|
Memiliki
arsip penilaian DP.3 2 tahun terakhir
|
|
|
|
|
|
|
|
14
|
Memiliki
arsip penilaian kinerja pegawai beserta rekapitulasi setiap bulan
|
|
|
|
|
|
|
|
15
|
Memiliki
buku catatan penilaian kinerja setiap personil karyawan
|
|
|
|
|
|
|
|
16
|
Memiliki
data statistik data pendidik dan tenaga kependidikan
|
|
|
|
|
|
|
|
17
|
Mengarsipkan
file pegawai dan karyawan
|
|
|
|
|
|
|
|
18
|
Memiliki
catatan penjagaan kenaikan pangkat pendidik dengan tenaga kependidikan
lainnya
|
|
|
|
|
|
|
|
19
|
Memiliki
daftar hadir pendidik dan tenaga kependidikan
|
|
|
|
|
|
|
|
20
|
Memiliki tenaga khusus penjaga sekolah
|
|
|
|
|
|
|
|
21
|
Memiliki
rekapitulasi kehadiran pendidik dan tenaga kependidikan
|
|
|
|
|
|
|
|
22
|
Rata-rata
kehadiran pendidik >90%
|
|
|
|
|
|
|
|
23
|
Rata-rata
kehadiran tenaga>90%
|
|
|
|
|
|
|
|
24
|
Memiliki
tata tertib pendidik dan tenaga kependidikan
|
|
|
|
|
|
|
|
25
|
Kepala
sekolah membuat surat penugasan terhadap tenaga honor (pendidik dan tenaga
kependidikan)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
SKOR PEROLEHAN
|
|
|
|
|
|
|
Skor
max
Kesimpulan =………………………………………………………………………..
Saran =………………………………………………………………………...
Watampone,
Yang
dinilai
Penilai
Kepala SD Pengawas Wijaya 1
INSTRUMEN
PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
1. Nama guru :
2. Kelas/SMT :
3. Tema :
4. Sub tema :
5. Pembelajaran :
6. Hari/tangga l :
|
Aspek yang
Diamati
|
Nilai
|
Jumlah
|
|||||||||
|
Kegiatan
pendahuluan
|
|||||||||||
|
Apersepsi dan
Motivasi
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|||||||
|
1
|
Mengaitkan
materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman peserta didik atau
pembelajaran sebelumnya.
|
|
|
|
|
|
|||||
|
|
Mengajukan
pertanyaan manantang.
|
|
|
|
|
|
|||||
|
3
|
Menyampaikan
manfaat materi pembelajaran.
|
|
|
|
|
|
|||||
|
4
|
Mendemonstrasikan
sesuatu yang terkait dengan materi pembelajaran.
|
|
|
|
|
|
|||||
|
Penyampaian
Kompetensi dan Rencana Kegiatan
|
|
|
|
|
|
||||||
|
1
|
Menyampaikan
kemampuan yang akan dicapai peserta didik.
|
|
|
|
|
|
|||||
|
2
|
Menyampaikan
rencana kegiatan misalnya, individual, kerja kelompok dan melakukan
observasi.
|
|
|
|
|
|
|||||
|
Kegiatan Inti
|
|
|
|
|
|
||||||
|
Penguasaan
Materi Pelajaran
|
|
|
|
|
|
||||||
|
1
|
Kemampuan
menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran.
|
|
|
|
|
|
|||||
|
2
|
Kemampuan
mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan Iptek
dan kehidupan nyata.
|
|
|
|
|
|
|||||
|
3
|
Menyajikan
pembahasan materi pembelajaran dengan tepat.
|
|
|
|
|
|
|||||
|
4
|
Menyajikan
materi secara sistematis( mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak).
|
|
|
|
|
|
|||||
|
Penerapan
Strategi Pembelajaran yang Mendidik
|
|
|
|
|
|
||||||
|
1
|
Melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai.
|
|
|
|
|
|
|||||
|
2
|
Menfasilitasi
kegiatan yang memuat komponen eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.
|
|
|
|
|
|
|||||
|
3
|
Melaksanakan
pembelajaran secara runtut.
|
|
|
|
|
|
|||||
|
4
|
Menguasai
kelas.
|
|
|
|
|
|
|||||
|
5
|
Melaksanakan
pembelajaran yang bersifat kontekstual.
|
|
|
|
|
|
|||||
|
6
|
Melaksanakan
pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif (nurturant
effect).
|
|
|
|
|
|
|||||
|
7
|
Melaaksanakan
pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan.
|
|
|
|
|
|
|||||
|
Penerapan
Pendekatan Scientific
|
|
|
|
|
|
||||||
|
1
|
Memberikan
pertanyaan mengapa dan bagaimana.
|
|
|
|
|
|
|||||
|
2
|
Memancing
peserta didik untuk bertanya.
|
|
|
|
|
|
|||||
|
3
|
Menfasilitasi
peserta didik untuk mencoba.
|
|
|
|
|
|
|||||
|
4
|
Menfasilitasi
peserta didik untuk mengamati.
|
|
|
|
|
|
|||||
|
5
|
Menfasilitasi
peserta didik untuk menganalisis.
|
|
|
|
|
|
|||||
|
6
|
Memberikan
pertanyaan untuk menalar (proses berpikir logis dan sistematis).
|
|
|
|
|
|
|||||
|
Aspek yang
Diamati
|
|
|
|
|
|
||||||
|
7
|
Menyajikan
kegiatan peserta didik untuk bekomunikasi
|
|
|
|
|
|
|||||
|
Pemanfaatan
Sumber Belajar/Media Pembelajaran
|
|
|
|
|
|
||||||
|
1
|
Menunjukkan
keterampilan dalam penggunaan sumber belajar pembelajaran
|
|
|
|
|
|
|||||
|
2
|
Menunjukkan
keterampilan dalam pengunaan media pembelajaran
|
|
|
|
|
|
|||||
|
3
|
Menghasilkan
pesan yang menarik
|
|
|
|
|
|
|||||
|
4
|
Melibatkan
peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar pembelajaran
|
|
|
|
|
|
|||||
|
5
|
Melibatkan
peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaan
|
|
|
|
|
|
|||||
|
Pelibatan
peserta didik dalam pembelajaran
|
|
|
|
|
|
||||||
|
1
|
Menumbuhkan
partisipasi aktif pesrta didik melalui interaksi guru, peserta didik, sumber belajar.
|
|
|
|
|
|
|||||
|
2
|
Merespon
positif parsitisipasi peserta didik.
|
|
|
|
|
|
|||||
|
3
|
Menunjukkan
sikap terbuka terhadap respons peserta didik.
|
|
|
|
|
|
|||||
|
4
|
Menunjukkan
hubungan antar pribadi yang kondusif.
|
|
|
|
|
|
|||||
|
5
|
Menumbuhkan
keceriaan atau antuisme peserta didik dalam belajar
|
|
|
|
|
|
|||||
|
Penggunaan
Bahasa Yang Benar dan Tepat dalam Pembelajaran
|
|
|
|
|
|
||||||
|
1
|
Menggunakan
bahasa lisan secara jelas dan lancer
|
|
|
|
|
|
|||||
|
2
|
Menggunakan
bahasa tulis yang baik dan benar
|
|
|
|
|
|
|||||
|
|
Kegiatan Penutup
|
||||||||||
|
Penutup
pembelajaran
|
|
|
|
|
|||||||
|
1
|
Melakukan
refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan peserta didik
|
|
|
|
|
||||||
|
2
|
Memberikan
tes lisan atau tulisan
|
|
|
|
|
||||||
|
3
|
Mengumpulkan
hasil kerja sebagai bahan portofolio
|
|
|
|
|
||||||
|
4
|
Melaksanakan
tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan berikutnya dan tugas
pengayaan
|
|
|
|
|
||||||
|
jumlah
|
|
|
|
|
|||||||
Skor penilaian :
Skor 1= 86-100 = A Nilai:
A = Amat baik
Skor 2= 65-75 =B B = Baik
Skor 3= 55-64 = C C = Cukup
Skor 4= 0-54 = D D = Kurang
Watampone,
Mengetahui,
penilai
Kepala Sekola pengawas
REKAP
HASIL PENILAIAN KINERJA GURU KELAS/MATA PELAJARAN
a.
Nama :
…………………………………(1)
NIP :
…………………………………(2)
Tempat/tanggal lahir : …………………………………(3)
Pangkat/jabatan/golongan : …………………………………(4)
TMT sebagai guru : …………………………………(5)
Masa kerja : …………………………………(6)
Jenis kelamin : …………………………………(7)
Pendidikan terakhir/spesialisasi : …………………………………(8)
Program keahlian yang diampu : …………………………………(9)
b.
Nama instansi/sekolah : …………………………………(10)
Telp/fax :
…………………………………(11)
Kelurahan : …………………………………(12)
Kecematan : …………………………………(13)
Kabupaten/kota : …………………………………(14)
Provonsi :
…………………………………(15)
|
Periode
penilaian (16)
…………………
sampai…………..
(tanggal,bulan,tahun)(tanggal,bulan,tahun)
|
Formatif
|
Tahun (20)
………….
|
|
Sumatif
|
||
|
Kemajuan
|
|
NO
|
KOMPETENSI
|
NILAI*
|
|
A.
Pedagogik
|
||
|
1.
|
Menguasai
karakteristik peserta didik
|
|
|
2.
|
Menguasai
teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaranyang mendidik
|
|
|
3.
|
Pengembangan
kurikulum
|
|
|
4.
|
Kegiatan pembelajaran
yang mendidik
|
|
|
5.
|
Pengembangan
Potensi peserta didik
|
|
|
6.
|
Komunikasi
dengan peserta didik
|
|
|
7.
|
Penilaian dan
evaluasi
|
|
|
B.
kepribadian
|
||
|
8.
|
Bertindak
sesuai dengan norma agama,hukum,dan kebudayaan nasional
|
|
|
9.
|
Menunjukkan
pribadi yang dewasa dan teladan
|
|
|
10.
|
Etos kerja,
tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru
|
|
|
C. Sosial
|
||
|
11.
|
Bersikap
inklusif, bertindak obyektif, serta tidak deskriminatif
|
|
|
12.
|
Komunikasi
dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik, dan masyarakat
|
|
|
D. professional
|
||
|
13.
|
Penguasaan
materi,struktur,konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pelajaranyang diampu
|
|
|
14.
|
Mengembangkan
keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif
|
|
|
Jumlah (hasil penilaian kinerja guru)
|
(22)
|
|
*) nilai diisi Berdasarkan laporan dan
evaluasi PK guru. Nilai minimum per kompetensi = 1 dan nilai maksimum = 4
……………………………………..(23)
Guru
yang dinilai penilai
kepala sekolah
(……………(24)) (…………….(25)) (………….(26))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar