Rabu, 27 Desember 2017

PENGENDALIAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN



PENGENDALIAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN
 







Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas pada Mata Kuliah Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan pada Jurusan Tarbiyah Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Kelompok 3 (tiga) Semester VI


Oleh:
KELOMPOK V

A.Nurul Ikhsana
Susi Susanti






SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
WATAMPONE
2017



KATA PENGANTAR
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Segala puji dan syukur senantiasa pemakalah panjatkan kehadirat Allah swt. Karena berkat rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga Makalah Pengendalian Sarana dan Prasarana Pendidikan ini dapat terselesaikan. Salawat dan salam penulis kirimkan atas junjungan Nabi Muhammad saw dan kepada keluarga beliau, sahabat, tabi’-tabi’in yang telah memperjuangkan agama Islam.
Bersama dengan ini, pemakalah mengucapkan terima kasih pula kepada :
1.   Bapak dan Ibu tercinta yang senantiasa berdoa dan mendidik serta mengarahkan mulai dari kecil hingga menjalani studi di  Perguruan Tinggi.
2.   Selaku dosen mata kuliah Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan yang senantiasa meluangkan waktunya mendidik kami .
Kritik, saran dan bantuan untuk penulisan makalah ini telah diperoleh dari segala aspek. Namun, pemakalah tetap menyadari kemungkinan adanya kekurangan dalam penulisan makalah ini. Karena itu, untuk kesempurnaan penulisan makalah selanjutnya, pemakalah mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca. 

                                                                       
                                                                        Watampone,        Mei  2017

                                               
                                                                                    Tim Penyusun                                                                                                               Kelompok  V


DAFTAR ISI

SAMPUL                                                                                                              i
KATA PENGANTAR                                                                                        ii
DAFTAR ISI                                                                                                        iii
BAB I   PENDAHULUAN                                                                                 1  
A.  Latar Belakang                                                                                    1
B.  Rumusan Masalah                                                                               2
C.  Tujuan Penulisan                                                                                 2
BAB II  PEMBAHASAN                                                                                    3
A. Pengertian Pengendalian Sarana dan Prasarana Pendidikan              3
B.  Tujuan, Proses dan Cara Pengendalian                                               5
C.  Unsur-Unsur Pengendalian Sarana dan Prasarana Pendidikan         6
BAB IV PENUTUP                                                                                            11
A. Simpulan                                                                                            11
B.  Saran                                                                                                  12
DAFTAR RUJUKAN                                                                                        13
LAMPIRAN                                                                                                        14





BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengatur dan menjaga sarana dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara optimal dan berarti pada jalannya proses pendidikan. Kegiatan pengelolaan ini meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan, pengawasan, penyimpanan inventarisasi, dan penghapusan serta penataan.
Manajemen sarana dan prasaran yang baik diharapkan dapat menciptakan sekolah yang bersih, rapi, indah sehingga menciptakan kondisi yang menyenangkan baik untuk guru maupun siswa yang berada di sekolah. Disamping itu juga diharapkan tersedianya alat-alat atau fasilitas belajar yang memadai secara kuantitatif, kualitatif, dan relevan dengan kebutuhan yang dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan proses pendidikan dan pengajaran, baik oleh guru sebagai pengajar dan untuk siswa sebagai pelajar.
Pengendalian merupakan suatu proses dasar untuk mendapatkan sesuatu yang identik dan apa saja yang akan dikendalikan. Pengendalian membantu mengidentifikasikan masalah-masalah dalam pengaturan sarana dan prasarana. Usaha-usaha untuk mengidentifikasikan masalah-masalah merupakan tantangan bagi kepala sekolah dan elemen-elemen yang terdapat dalam lembaga pendidikan. Kepala sekolah akan menyadari suatu masalah apabila terjadi penyimpangan dari sasaran yang ingin dicapai. Maka dari itu, dalam makalah ini akan dijelaskan secara jelas mengenai pengendalian sarana dan prasarana.
B.   Rumusan Masalah
1.   Apa pengertian pengendalian sarana dan prasarana?
2.   Bagaimana tujuan, proses dan cara pengendalian?
3.   Bagaimana unsur-unsur pengendalian sarana dan prasarana?
C.  Tujuan Penulisan
1.   Untuk mengetahui dan memahami pengertian pengendalian sarana dan prasarana.
2.   Untuk mengetahui dan memahami tujuan, proses dan pengendalian.
3.   Untuk mengetahui dan memahami unsur-unsur pengendalian sarana dan prasarana.






BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian Pengendalian Sarana dan Prasarana Pendidikan
1.   Pengertian Pengendalian
Pengendalian merupakan pemantauan, pemeriksaan dan evaluasi yang dilakukan oleh atasan atau pimpinan dalam organisasi terhadap komponen organisasi dan sumber-sumber yang ada untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumya, secara terus menerus dan berkesinambungan agar semua dapat berfungsi secara maksimal sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien.[1]
Dalam arti luas, pengendalian adalah proses untuk mengarahkan seperangkat variabel (misalnya mesin-mesin, manusia, peralatan) ke arah tercapaianya sasaran atau tujuan. Dalam organisasi, pengendalian adalah proses mengarahkan kegiatan yang menggunakan berbagai sumber ekonomis agar sesuai dengan rencana sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Dalam pengendalian organisasi, manusia merupakan variabel penting yang harus diberi pedoman, diarahkan dan dimotivasi untuk mencapai tujuan.Dalam mengendalikan suatu organisasi digunakan sistem pengendalian. Sistem pengendalian adalah sistem yang bertujuan untuk mempertahankan atau memelihara kondisi yang diinginkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Sistem pengendalian tidak hanya digunakan dalam organisasi, namun juga digunakan untuk pengendalian bukan organisasi. Komponen sistem pengendalian dapat digolongkan sebagai berikut:
a.    Detektor atau sensor atau observator adalah alat pengukur yang mendeteksi mengenai apa yang sesungguhnya terjadi pada parameter yang dikendalikan.
b.   Selektor atau evaluator atau assessor adalah alat untuk menilai apa yang sesungguhnya terjadi dan membandingkannya dengan standar-standar atau apa yang diharapkan atau yang seharusnya terjadi.
c.    Efektor atau director atau modifier adalah alat untuk mengubah perilaku jika diperlukan agar pelaksanaan atau proses sesuai dengan yang diharapkan.
d.   Jaringan Komunikasi (communication network) adalah alat untuk menyebarluaskan informasi dari satu alat ke alat lainnya. Penyampaian informasi dari detector ke alat kendali dinamakan umpan balik.
Komponen sistem pengendalian menggunakan mekanisme umpan balik atau (feedback). Umpan balik (feedback) adalah penyebarluasan informasi dari detector, melalui selector, ke efektor. Jika keempat komponen di atas digabungkan, maka secara bersama-sama membentuk suatu sistem pengendalian. Sebagai suatu sistem, masing-masing komponen pengendalian tersebut saling berkaitan, mempengaruhi, dan dipengaruhi satu sama lain. Komponen sistem pengendalian tersebut di atas dapat berlaku bagi berbagai bentuk dan tujuan pengendalian seperti misalnya, sistem perilaku manusia dan sistem pengendalian organisasi. Namun, dalam sistem pengendalian organisasi dapat dipengaruhi oleh lingkungan luar misalnya: teknologi, persaingan, sosial, politik, ekonomi dan sebagainya.[2]


2.   Pengertian sarana dan prasarana
Sarana pendidikan yaitu perlengkapan yang secara langsung dipergunakan untuk proses pendidikan, seperti meja, kursi, kelas, dan media pengajaran. Prasarana pendidikn ialah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang  jalannya proses pendidikan, seperti halaman, kebun, dan taman.[3] Sarana dan prasarana pendidikan juga sering disebut dengan fasilitas atau perlengkapan sekolah.[4]
3.   Pengertian pengendalian sarana dan prasarana
Pengendalian sarana dan prasarana adalah proses mengatur, melaksanakan, mengembangkan sarana dan prasarana pendidikan sehingga tercapai tujuan pendidikan.[5]
B.  Tujuan, Proses dan Cara Pengendalian
1.   Tujuan Pengendalian
a.    Supaya proses pelaksanaan dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari rencana.
b.   Melakukakn tindakan perbaikan, jika terjadi penyimpangan-penyimpangan.
c.    Supaya tujuan yang dihasilkan sesuai dengan rencananya.
Pengendalian bukan hanya untuk mencari kesalahan-kesalahan, tetapi berusaha untuk menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan serta memperbaikinya jika terdapat kesalahan. Jadi pengendalian dilakukan sebelum proses, saat proses, dan setelah proses, yakni hingga hasil akhir diketahui. Dengan pengendalian diharapkan pemanfaatan unsur-unsur manajemen dapat berjalan secara efektif dan efesien.
2.   Proses Pengendalian
Langkah-langkah proses pengendalian yaitu:
a.    Menentukan standar-standar yang akan digunakan sebagai dasar pengendalian.
b.   Mengukur pelaksanaan atau hasil ynag telah dicapai
c.    Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar dan menentukan penyimpangan jika ada.
d.   Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana.
3.   Cara Pengendalian
a.       Pengawasan langsung, pengawasan yang dilakukan sendiri secara langsung oleh seorang manajer.
b.      Pengawasan tidak langsung, pengawasan jarak jauh dengan melalui laporan oleh bawahan baik secara lisan maupun tulisan.
c.       Pengawasan berdasarkan kondisi tertentu, pengendalian yang dikhususkan untuk kesalahan-kesalahan atau kondisi tertentu, dilakukan dengan cara kombinasi langsung dan tidak langsung.[6]
C. Unsur-Unsur Pengendalian Sarana dan Prasarana Pendidikan
1.    Perencanaan Pengadaan Barang
Pengadaan barang yaitu kegiatan administrasi yang dilaksanakan demi menghindari terjadinya kesalahan dan kegagalan yang tidak diinginkan. Perencanaan pengadaan barang ini berdasarkan analisis kebutuhan dan penentuan skala prioritas bagi kegiatan-kegiatan untuk dilaksanakan yang disesuaikan dengan tersedianya dana dan tingkat kepentingan.
2.    Prakualifikasi Rekanan
Prakualifikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan dasar perusahaan baik yang  berbentuk badan hukum maupun tidak yang kegiatan pokoknya melakukan pekerjaan borongan, konsultasi, dan pengadaan barang atau jasa. Rekanan adalah badan usaha yang telah lulus prakualifikasi untuk melakukan pekerjaan jasa pemborong konsultasi dan pengadaan barang/jasa.
Prakualifikasi rekanan adalah tindak lanjut dari pelaksanaan DIP/DIK dilakukan dengan sistem tender/lelang yang diikuti  oleh para rekanan untuk menghindari spekulasi, manipulasi, dan penyalahgunaan. Sedangkan untuk memperoleh rekanan yang bonafid dilakukan prakualifikasi. Adapaun tujuannya adalah untuk memperoleh rekanan yang bonafid dan agar suatu perusahaan yang kegiatannya melakukan kegiatan baik borongan, konsultan atau pengadaan barang atau jasa melalui sistem tender atau lelang tidak terjadi pengadaan biro perlengkapan.[7]
3.    Pengadaan Barang
Ary H. Gunawan mendefinisikan pengadaan sebagai segala kegiatan untuk menyediakan semua keperluan barang/benda/jasa bagi keperluan pelaksanaan tugas.[8]
Pengadaan sarana dan prasarana merupakan fungsi operasional pertama dalam manajemen sarana dan prasarana pendidikan persekolahan. Fungsi ini pada hakikatnya merupakan serangkaian kegiatan untuk menyediakan sarana dan prasarana pendidikan persekolahan sesuai dengan kebutuhan, baik berkaitan dengan jenis dan spesifikasi, jumlah, waktu maupun tempat, dengan harga, maupun sumber yang dapat dipertanggung jawabkan.[9]
4.    Penyimpanan
Setelah pengadaan barang, kegiatan selanjutnya adalah menampung barang demi keamanan. Kegiatan penyimpanan meliputi:
a.    Penerimaan barang
b.   Penyimpanan barang
c.    Pengeluaran barang
5.    Inventarisasi
Inventarisasi adalah kegiatan melaksanakan pengurusan penyelenggaraan, pengaturan, dan pencatatan barang-barang, menyusun daftar barang yang menjadi milik sekolah yang bersangkutan ke dalam suatu daftar inventaris barang secara teratur dan menurut ketentuan yang berlaku.
Inventarisasi dilakukaan untuk penyempurnaan pengurusan dan pengawasan yang efektif. Pelaksanaan inventarisasi adalah:[10]
a.    Pencatatan di dalam buku induk inventaris dan di buku golongan inventaris.
b.   Memberikan koding
c.    Membuat laporan triwulan tentang mutasi barang.
d.   Membuat daftar isian inventaris
e.    Membuat daftar rekapitulasi tahunan.

6.    Penyaluran
Kegiatan pemindahan barang dan tanggung jawab dari instansi saru ke instansi lain. Dalam penyerahan barang, jangan sampai lupa mengisi surat pengantar, faktur, tanda terima penyerahan barang.
Contoh daftar penyaluran barang/alat-alat pakai:
No
Tanggal
Nama Barang
Banyaknya
Dipergunakan untuk
Pemberi
Penerima






















7.    Pemeliharaan
Pemeliharaan merupakan kegiatan terus menerus untuk mengusahakan agar barang tetap dalam keadaan baik dan siap pakai. Maka barang-barang tersebut perlu dirawat secara baik dan terus menerus untuk menghindarkan adanya unsur-unsur pengganggu/perusaknya. Dengan demikian kegiatan rutin untuk mengusahakan agar barang tetap dalam keadaan baik dan berfungsi baik pula disebut pemeliharaan atau perawatan.
8.    Rehabilitasi
Rehabilitasi baik barang bergerak maupun tidak bergerak yang dipergunakan memang tidak ada yang abadi atau luput dari kerusakan, meskipun telah kita lakukan pemeliharaan secara baik. Kerusakan tersebut terjadi sebagai akibat kerusakan suku cadangnya karena gesekan, benturan, dan sebagainya. Rehabilitasi merupakan kegiatan untuk memperbaiki barang dari kerusakan dengan tambal sulam atau penggantian suku cadangnya agar barang-barang tersebut dapat digunakan lagi sehingga mempunyai daya pakai yang lebih lama.[11]
9.    Penghapusan
Penghapusan adalah kegiatan meniadakan barang-barang milik lembaga dari daftar inventaris berdasarkan peraturan perundang-undangan dan pedoman yang berlaku. Penghapusan sarana dan prasarana adalah proses kegiatan yang bertujuan untuk mengeluarkan atau menghilangkan sarana dan prasarana dari daftar inventaris karena sarana dan prasarana tersebut sudah dianggap tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan terutama untuk kepentingan pelaksanaan pembelajaran di sekolah.[12]
BAB III
PENUTUP
A.  Simpulan
1.   Pengendalian sarana dan prasarana adalah proses mengatur, melaksanakan, mengembangkan sarana dan prasarana pendidikan sehingga tercapai tujuan pendidikan
2.   Tujuan, proses dan cara pengendalian:
a.    Tujuan pengendalian yaitu supaya proses pelaksanaan dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari rencana, Melakukakan tindakan perbaikan, jika terjadi penyimpangan-penyimpangan, dan supaya tujuan yang dihasilkan sesuai dengan rencananya.
b.   Proses pengendalian yaitu menentukan standar-standar yang Akan digunakan sebagai dasar pengendalian, mengukur pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai, membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar dan menentukan penyimpangan jika ada, serta melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana.
c.    Cara pengendalian yaitu pengawasan langsung, pengawasan tidak langsung dan pengawasan berdasarkan kondisi tertentu.
3.      Unsur-unsur pengendalian yaitu perencanaan pengadaan barang, prakualifikasi rekanan, pengadaan barang, penyimpanan, inventarisasi, penyaluran, pemeliharaan, rehabilitasi dan penghapusan.

B.  Saran
Penyusun menyarankan agar kegiatan pengendalian disetiap institusi menggunakan alternatif yang tepat, agar  sarana dan prasarana pendidikan dapat berjalan secara efektif dan efesien sesuai dengan tujuan yang di inginkan.















DAFTAR PUSTAKA
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi, dan Implementasi, Bandung; Rosdakarya: 2004.
Bafadal Ibrahim, Manajemen Perlengkapan Sekolah, Teori dan Aplikasinya, Jakarta; Bumi Aksara: 2004.
Gunawan H. Ary , Administrasi Sekolah, Administrasi Pendidikan Mikro (Jakarta; Rineka Cipta: 1996) h, 135
Http://go.microsoft.com/2/Ffwlink2F3FLink.ID (dikutip pada tanggal 2 mei 2017 pukul 14.10)
Http://FUNGSIPENGENDALIAN_senyummu13.htm (dikutip pada tanggal 2 mei 2017 pukul 09.00)
Http://www.scripd.com/dot/22150786/sarana-dan-prasarana-pendidikan (dikutip pada tanggal 2 mei 2017 pukul 14.15)
Minarti Sri, Manajemen Sekolah, Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandir, Cet. II, Yogyakarta; Ar-Ruzz Media: 2012.
























LAMPIRAN

Description: C:\Users\user\Documents\P_20170507_134233.jpg

Description: C:\Users\user\Documents\P_20170507_134314.jpg

[3]E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi, dan Implementasi (Bandung; Rosdakarya: 2004), h. 50.
[4]Ibrahim Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah, Teori dan Aplikasinya (Jakarta; Bumi Aksara: 2004), h. 2.
[5]http://go.microsoft.com/2/Ffwlink2F3FLink.ID (dikutip pada Tanggal 2 Mei 2017 Pukul 14.10)
[6]http://FUNGSIPENGENDALIAN_senyummu13.htm (dikutip pada Tanggal 2 Mei 2017 Pukul 09.00)
[7]http://www.scripd.com/dot/22150786/sarana-dan-prasarana-pendidikan (dikutip pada Tanggal 2 Mei 2017 Pukul 14.15)
[8]Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah, Administrasi Pendidikan Mikro (Jakarta; Rineka Cipta: 1996), h. 135.
[9]Sri Minarti, Manajemen Sekolah, Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandir (Cet. II,Yogyakarta; Ar-Ruzz Media: 2012), h. 259.
[11]http://www.scripd.com/dot/22150786/sarana-dan-prasarana-pendidikan (dikutip pada Tanggal 3 Mei 2017 Pukul 13.15)
[12]Sri Minarti, Manajemen Sekolah. h. 272.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DI MADRASAH

  IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DI MADRASAH           Makalah Diajukan dan dipresentasikan pada Seminar Mata ...