PENGENDALIAN SARANA DAN PRASARANA
PENDIDIKAN
Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi
Salah Satu Tugas pada
Mata Kuliah Manajemen Sarana dan Prasarana Pendidikan pada Jurusan Tarbiyah Program Studi Manajemen Pendidikan Islam
Kelompok 3 (tiga) Semester VI
Oleh:
KELOMPOK V
A.Nurul Ikhsana
Susi Susanti
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)
WATAMPONE
2017
KATA PENGANTAR
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Segala puji dan syukur senantiasa pemakalah panjatkan kehadirat Allah swt. Karena berkat rahmat,
taufik dan hidayah-Nya, sehingga Makalah Pengendalian Sarana
dan Prasarana Pendidikan ini dapat terselesaikan. Salawat dan salam penulis
kirimkan atas junjungan Nabi Muhammad saw dan kepada keluarga beliau, sahabat,
tabi’-tabi’in yang telah memperjuangkan agama Islam.
Bersama dengan ini, pemakalah mengucapkan terima kasih pula kepada :
1. Bapak dan Ibu tercinta
yang senantiasa berdoa dan mendidik serta mengarahkan mulai dari kecil hingga
menjalani studi di Perguruan Tinggi.
2. Selaku dosen mata kuliah Manajemen Sarana
dan Prasarana Pendidikan
yang senantiasa meluangkan
waktunya mendidik kami .
Kritik, saran dan bantuan untuk penulisan makalah ini telah diperoleh dari
segala aspek. Namun,
pemakalah tetap menyadari kemungkinan adanya kekurangan dalam penulisan makalah
ini. Karena itu, untuk kesempurnaan penulisan makalah selanjutnya, pemakalah
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca.
Watampone, Mei 2017
Tim
Penyusun Kelompok
V
DAFTAR
ISI
SAMPUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Pengertian Pengendalian Sarana dan Prasarana Pendidikan 3
B. Tujuan, Proses dan Cara
Pengendalian 5
C. Unsur-Unsur Pengendalian
Sarana dan Prasarana Pendidikan 6
BAB IV PENUTUP 11
A. Simpulan 11
B. Saran 12
DAFTAR RUJUKAN 13
LAMPIRAN 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen
sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengatur dan menjaga sarana dan
prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara optimal dan
berarti pada jalannya proses pendidikan. Kegiatan pengelolaan ini meliputi
kegiatan perencanaan, pengadaan, pengawasan, penyimpanan inventarisasi, dan
penghapusan serta penataan.
Manajemen
sarana dan prasaran yang baik diharapkan dapat menciptakan sekolah yang bersih,
rapi, indah sehingga menciptakan kondisi yang menyenangkan baik untuk guru
maupun siswa yang berada di sekolah. Disamping itu juga diharapkan tersedianya
alat-alat atau fasilitas belajar yang memadai secara kuantitatif, kualitatif,
dan relevan dengan kebutuhan yang dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan
proses pendidikan dan pengajaran, baik oleh guru sebagai pengajar dan untuk
siswa sebagai pelajar.
Pengendalian merupakan suatu proses dasar untuk mendapatkan sesuatu
yang identik dan apa saja yang akan dikendalikan. Pengendalian membantu
mengidentifikasikan masalah-masalah dalam pengaturan sarana dan prasarana. Usaha-usaha
untuk mengidentifikasikan masalah-masalah merupakan tantangan bagi kepala
sekolah dan elemen-elemen yang terdapat dalam lembaga pendidikan. Kepala
sekolah akan menyadari suatu masalah apabila terjadi penyimpangan dari sasaran
yang ingin dicapai. Maka dari itu, dalam makalah ini akan dijelaskan secara
jelas mengenai pengendalian sarana dan prasarana.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa pengertian
pengendalian sarana dan prasarana?
2.
Bagaimana
tujuan, proses dan cara pengendalian?
3.
Bagaimana unsur-unsur
pengendalian sarana dan prasarana?
C. Tujuan Penulisan
1.
Untuk
mengetahui dan memahami pengertian pengendalian sarana dan prasarana.
2.
Untuk
mengetahui dan memahami tujuan, proses dan pengendalian.
3.
Untuk mengetahui
dan memahami unsur-unsur pengendalian sarana dan prasarana.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengendalian Sarana dan Prasarana Pendidikan
1.
Pengertian Pengendalian
Pengendalian merupakan pemantauan, pemeriksaan dan evaluasi yang
dilakukan oleh atasan atau pimpinan dalam organisasi terhadap komponen
organisasi dan sumber-sumber yang ada untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumya, secara terus menerus dan berkesinambungan agar semua
dapat berfungsi secara maksimal sehingga tujuan organisasi dapat tercapai
secara efektif dan efisien.[1]
Dalam arti
luas, pengendalian adalah
proses untuk mengarahkan seperangkat variabel (misalnya mesin-mesin, manusia,
peralatan) ke arah tercapaianya sasaran atau tujuan. Dalam organisasi,
pengendalian adalah proses mengarahkan kegiatan yang menggunakan berbagai
sumber ekonomis agar sesuai dengan rencana sehingga tujuan organisasi dapat
tercapai. Dalam pengendalian organisasi, manusia merupakan variabel penting
yang harus diberi pedoman, diarahkan dan dimotivasi untuk mencapai tujuan.Dalam
mengendalikan suatu organisasi digunakan sistem pengendalian. Sistem pengendalian adalah sistem yang bertujuan untuk
mempertahankan atau memelihara kondisi yang diinginkan untuk mencapai tujuan
yang diinginkan. Sistem pengendalian tidak hanya digunakan dalam organisasi,
namun juga digunakan untuk pengendalian bukan organisasi. Komponen sistem
pengendalian dapat digolongkan sebagai berikut:
a.
Detektor atau
sensor atau observator adalah alat pengukur yang mendeteksi mengenai
apa yang sesungguhnya terjadi pada parameter yang dikendalikan.
b.
Selektor atau
evaluator atau assessor adalah alat untuk menilai apa yang sesungguhnya
terjadi dan membandingkannya dengan standar-standar atau apa yang diharapkan
atau yang seharusnya terjadi.
c.
Efektor atau
director atau modifier adalah alat untuk mengubah perilaku jika
diperlukan agar pelaksanaan atau proses sesuai dengan yang diharapkan.
d.
Jaringan Komunikasi
(communication network) adalah
alat untuk menyebarluaskan informasi dari satu alat ke alat lainnya.
Penyampaian informasi dari detector ke alat kendali dinamakan umpan
balik.
Komponen sistem
pengendalian menggunakan mekanisme umpan balik atau (feedback). Umpan
balik (feedback) adalah penyebarluasan informasi dari detector,
melalui selector, ke efektor. Jika keempat komponen di atas
digabungkan, maka secara bersama-sama membentuk suatu sistem pengendalian.
Sebagai suatu sistem, masing-masing komponen pengendalian tersebut saling
berkaitan, mempengaruhi, dan dipengaruhi satu sama lain. Komponen sistem
pengendalian tersebut di atas dapat berlaku bagi berbagai bentuk dan tujuan
pengendalian seperti misalnya, sistem perilaku manusia dan sistem pengendalian
organisasi. Namun, dalam sistem pengendalian organisasi dapat dipengaruhi oleh
lingkungan luar misalnya: teknologi, persaingan, sosial, politik, ekonomi dan
sebagainya.[2]
2.
Pengertian
sarana dan prasarana
Sarana pendidikan yaitu perlengkapan yang secara langsung
dipergunakan untuk proses pendidikan, seperti meja, kursi, kelas, dan media
pengajaran. Prasarana pendidikn ialah fasilitas yang secara tidak langsung
menunjang jalannya proses pendidikan,
seperti halaman, kebun, dan taman.[3] Sarana
dan prasarana pendidikan juga sering disebut dengan fasilitas atau perlengkapan
sekolah.[4]
3.
Pengertian
pengendalian sarana dan prasarana
Pengendalian sarana dan prasarana adalah proses mengatur,
melaksanakan, mengembangkan sarana dan prasarana pendidikan sehingga tercapai
tujuan pendidikan.[5]
B. Tujuan, Proses dan Cara Pengendalian
1.
Tujuan
Pengendalian
a.
Supaya proses
pelaksanaan dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari rencana.
b.
Melakukakn
tindakan perbaikan, jika terjadi penyimpangan-penyimpangan.
c.
Supaya tujuan
yang dihasilkan sesuai dengan rencananya.
Pengendalian bukan hanya untuk mencari kesalahan-kesalahan, tetapi
berusaha untuk menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan serta memperbaikinya
jika terdapat kesalahan. Jadi pengendalian dilakukan sebelum proses, saat
proses, dan setelah proses, yakni hingga hasil akhir diketahui. Dengan
pengendalian diharapkan pemanfaatan unsur-unsur manajemen dapat berjalan secara
efektif dan efesien.
2.
Proses
Pengendalian
Langkah-langkah
proses pengendalian yaitu:
a.
Menentukan
standar-standar yang akan digunakan sebagai dasar pengendalian.
b.
Mengukur
pelaksanaan atau hasil ynag telah dicapai
c.
Membandingkan
pelaksanaan atau hasil dengan standar dan menentukan penyimpangan jika ada.
d.
Melakukan
tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan sesuai
dengan rencana.
3.
Cara
Pengendalian
a.
Pengawasan
langsung, pengawasan yang dilakukan sendiri secara langsung oleh seorang
manajer.
b.
Pengawasan
tidak langsung, pengawasan jarak jauh dengan melalui laporan oleh bawahan baik
secara lisan maupun tulisan.
c.
Pengawasan
berdasarkan kondisi tertentu, pengendalian yang dikhususkan untuk kesalahan-kesalahan
atau kondisi tertentu, dilakukan dengan cara kombinasi langsung dan tidak
langsung.[6]
C. Unsur-Unsur Pengendalian Sarana dan Prasarana Pendidikan
1.
Perencanaan Pengadaan
Barang
Pengadaan barang yaitu kegiatan administrasi yang dilaksanakan demi
menghindari terjadinya kesalahan dan kegagalan yang tidak diinginkan.
Perencanaan pengadaan barang ini berdasarkan analisis kebutuhan dan penentuan
skala prioritas bagi kegiatan-kegiatan untuk dilaksanakan yang disesuaikan
dengan tersedianya dana dan tingkat kepentingan.
2.
Prakualifikasi
Rekanan
Prakualifikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk
mengetahui kemampuan dasar perusahaan baik yang
berbentuk badan hukum maupun tidak yang kegiatan pokoknya melakukan
pekerjaan borongan, konsultasi, dan pengadaan
barang atau jasa. Rekanan adalah badan usaha yang telah lulus prakualifikasi untuk
melakukan pekerjaan jasa pemborong konsultasi dan pengadaan barang/jasa.
Prakualifikasi rekanan adalah tindak
lanjut dari pelaksanaan DIP/DIK dilakukan dengan sistem tender/lelang yang
diikuti oleh para rekanan untuk
menghindari spekulasi, manipulasi, dan penyalahgunaan. Sedangkan untuk
memperoleh rekanan yang bonafid dilakukan prakualifikasi. Adapaun tujuannya
adalah untuk memperoleh rekanan yang bonafid dan agar suatu perusahaan yang
kegiatannya melakukan kegiatan baik borongan, konsultan atau pengadaan barang
atau jasa melalui sistem tender atau lelang tidak terjadi pengadaan biro
perlengkapan.[7]
3.
Pengadaan Barang
Ary H. Gunawan mendefinisikan pengadaan sebagai segala kegiatan
untuk menyediakan semua keperluan barang/benda/jasa bagi keperluan pelaksanaan
tugas.[8]
Pengadaan sarana dan prasarana merupakan fungsi operasional pertama
dalam manajemen sarana dan prasarana pendidikan persekolahan. Fungsi ini pada
hakikatnya merupakan serangkaian kegiatan untuk menyediakan sarana dan
prasarana pendidikan persekolahan sesuai dengan kebutuhan, baik berkaitan
dengan jenis dan spesifikasi, jumlah, waktu maupun tempat, dengan harga, maupun
sumber yang dapat dipertanggung jawabkan.[9]
4.
Penyimpanan
Setelah pengadaan barang, kegiatan selanjutnya adalah menampung
barang demi keamanan. Kegiatan penyimpanan meliputi:
a.
Penerimaan
barang
b.
Penyimpanan
barang
c.
Pengeluaran
barang
5.
Inventarisasi
Inventarisasi adalah kegiatan
melaksanakan pengurusan penyelenggaraan, pengaturan, dan pencatatan
barang-barang, menyusun daftar barang yang menjadi milik sekolah yang
bersangkutan ke dalam suatu daftar inventaris barang secara teratur dan menurut
ketentuan yang berlaku.
Inventarisasi dilakukaan untuk
penyempurnaan pengurusan dan pengawasan yang efektif. Pelaksanaan inventarisasi
adalah:[10]
a. Pencatatan di dalam buku induk
inventaris dan di buku golongan inventaris.
b. Memberikan koding
c. Membuat laporan triwulan tentang
mutasi barang.
d. Membuat daftar isian inventaris
e. Membuat daftar rekapitulasi tahunan.
6.
Penyaluran
Kegiatan pemindahan barang dan tanggung jawab dari instansi saru ke
instansi lain. Dalam penyerahan barang, jangan sampai lupa mengisi surat
pengantar, faktur, tanda terima penyerahan barang.
Contoh daftar penyaluran barang/alat-alat pakai:
|
No
|
Tanggal
|
Nama Barang
|
Banyaknya
|
Dipergunakan untuk
|
Pemberi
|
Penerima
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7.
Pemeliharaan
Pemeliharaan merupakan kegiatan terus menerus untuk mengusahakan
agar barang tetap dalam keadaan baik dan siap pakai. Maka barang-barang tersebut
perlu dirawat secara baik dan terus menerus untuk menghindarkan adanya
unsur-unsur pengganggu/perusaknya. Dengan demikian kegiatan rutin untuk
mengusahakan agar barang tetap dalam keadaan baik dan berfungsi baik pula
disebut pemeliharaan atau perawatan.
8.
Rehabilitasi
Rehabilitasi baik barang bergerak maupun tidak bergerak yang
dipergunakan memang tidak ada yang abadi atau luput dari kerusakan, meskipun
telah kita lakukan pemeliharaan secara baik. Kerusakan tersebut terjadi sebagai
akibat kerusakan suku cadangnya karena gesekan, benturan, dan sebagainya.
Rehabilitasi merupakan kegiatan untuk memperbaiki barang dari kerusakan dengan
tambal sulam atau penggantian suku cadangnya agar barang-barang tersebut dapat
digunakan lagi sehingga mempunyai daya pakai yang lebih lama.[11]
9.
Penghapusan
Penghapusan adalah kegiatan meniadakan barang-barang milik lembaga
dari daftar inventaris berdasarkan peraturan perundang-undangan dan pedoman
yang berlaku. Penghapusan sarana dan prasarana adalah proses kegiatan yang
bertujuan untuk mengeluarkan atau menghilangkan sarana dan prasarana dari
daftar inventaris karena sarana dan prasarana tersebut sudah dianggap tidak
berfungsi sebagaimana yang diharapkan terutama untuk kepentingan pelaksanaan pembelajaran
di sekolah.[12]
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1.
Pengendalian
sarana dan prasarana adalah proses mengatur, melaksanakan, mengembangkan sarana
dan prasarana pendidikan sehingga tercapai tujuan pendidikan
2.
Tujuan, proses
dan cara pengendalian:
a.
Tujuan
pengendalian yaitu supaya proses pelaksanaan dilakukan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan dari rencana, Melakukakan tindakan perbaikan, jika terjadi
penyimpangan-penyimpangan, dan supaya tujuan yang dihasilkan sesuai dengan
rencananya.
b.
Proses
pengendalian yaitu menentukan standar-standar yang Akan digunakan sebagai dasar
pengendalian, mengukur pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai, membandingkan
pelaksanaan atau hasil dengan standar dan menentukan penyimpangan jika ada, serta
melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan
tujuan sesuai dengan rencana.
c.
Cara
pengendalian yaitu pengawasan langsung, pengawasan tidak langsung dan pengawasan
berdasarkan kondisi tertentu.
3.
Unsur-unsur
pengendalian yaitu perencanaan pengadaan barang, prakualifikasi rekanan,
pengadaan barang, penyimpanan, inventarisasi, penyaluran, pemeliharaan,
rehabilitasi dan penghapusan.
B. Saran
Penyusun menyarankan agar kegiatan pengendalian disetiap institusi
menggunakan alternatif yang tepat, agar sarana dan prasarana pendidikan dapat
berjalan secara efektif dan efesien sesuai dengan tujuan yang di inginkan.
DAFTAR PUSTAKA
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi, dan
Implementasi, Bandung; Rosdakarya: 2004.
Bafadal Ibrahim, Manajemen Perlengkapan Sekolah, Teori dan
Aplikasinya, Jakarta; Bumi Aksara: 2004.
Gunawan H. Ary , Administrasi Sekolah, Administrasi Pendidikan
Mikro (Jakarta; Rineka Cipta: 1996) h, 135
Http://go.microsoft.com/2/Ffwlink2F3FLink.ID
(dikutip pada tanggal 2 mei 2017 pukul 14.10)
Http://FUNGSIPENGENDALIAN_senyummu13.htm
(dikutip pada tanggal 2 mei 2017 pukul 09.00)
Http://www.scripd.com/dot/22150786/sarana-dan-prasarana-pendidikan
(dikutip pada tanggal 2 mei 2017 pukul 14.15)
Http://Prasarana/Menejemen/Sarana/dan/Prasarana/Pendidikan.Parkit-Kecil.htm
(dikutip pada tanggal 3 mei 2017 pukul 13.15)
Http://dedesandi69.blogspot.co.id/2013/03/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
(dikutip pada tanggal 2 mei 2017 pukul 14.00)
Http://titin-stie.blogspot.co.id/2014/09/makalah-manajemen-pengendalian.html
(dikutip pada tanggal 2 mei 2017 pukul 14.00)
Minarti Sri, Manajemen Sekolah, Mengelola Lembaga Pendidikan
Secara Mandir, Cet. II, Yogyakarta; Ar-Ruzz Media: 2012.
LAMPIRAN


[1]http://dedesandi69.blogspot.co.id/2013/03/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html (dikutip pada
Tanggal 2 Mei 2017 Pukul 14.00)
[2]http://titin-stie.blogspot.co.id/2014/09/makalah-manajemen-pengendalian.html (dikutip pada
Tanggal 2 Mei 2017 Pukul 14.00)
[3]E. Mulyasa, Manajemen
Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi, dan Implementasi (Bandung; Rosdakarya:
2004), h. 50.
[4]Ibrahim
Bafadal, Manajemen Perlengkapan Sekolah, Teori dan Aplikasinya (Jakarta;
Bumi Aksara: 2004), h. 2.
[7]http://www.scripd.com/dot/22150786/sarana-dan-prasarana-pendidikan (dikutip pada
Tanggal 2 Mei 2017 Pukul 14.15)
[8]Ary H. Gunawan,
Administrasi Sekolah, Administrasi Pendidikan Mikro (Jakarta; Rineka
Cipta: 1996), h. 135.
[9]Sri Minarti, Manajemen
Sekolah, Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandir (Cet. II,Yogyakarta; Ar-Ruzz
Media: 2012), h. 259.
[10]http://Prasarana/Menejemen/Sarana/dan/Prasarana/Pendidikan.Parkit-Kecil.htm (dikutip pada
Tanggal 3 Mei 2017 Pukul 13.15)
[11]http://www.scripd.com/dot/22150786/sarana-dan-prasarana-pendidikan (dikutip pada
Tanggal 3 Mei 2017 Pukul 13.15)
[12]Sri Minarti, Manajemen
Sekolah. h. 272.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar