BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Apabila dikatakan bahwa sumber daya
manusia merupakan sumber daya penting yang dimiliki oleh suatu organisasi,
salah satu implikasinya ialah bahwa investasi terpenting yang mungkin dilakukan
oleh suatu organisasi adalah di bidang sumber daya manusia. Pertanyaan yang
dihadapi dan harus dijawab oleh setiap organisasi bukan lagi apakah Akan
melakukan investasi dalam rangka pengembangan sumber daya manusia atau tidak,
melainkan dalam bidang apa pengembangan itu dilakukan dengan intensitas ynag
bagaimana dan melalui penggunaan teknik pengembangan apa. Bahkan sesungguhnya
pertanyaan tersebut bukan hanya harus dihadapi dan dijawab oleh setiap
organisasi secara mikro, Akan tetapi juga oleh setiap pemerintahan Negara
secara nasional dan makro.
Alasan yang sangat fundamental untuk
mengatakan demikian ialah bahwa baik untuk menghadapi tuntutan tugas sekarang
maupun dan terutama untuk menjawab tantangan masa depan, pengembangan sumber
daya manusia merupakan keharusan mutlak.
Program pengembangan karyawan
hendaknya disusun secara cermat dan didasarkan kepada metode-metode ilmiah
serta berpedoman pada keterampilan yang dibutuhkan perusahaan saat ini maupun
untuk masa depan. Pengembangan harus bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
teknis, teoretis, konseptual dan moral karyawan supaya prestasi kerjanya baik
dan mencapai hasil yang optimal.
Singkatnya, kemampuan pegawai baru
yang digabung dengan program pengenalan dan pelatihan tertentu belum sepenuhnya
menjamin hilangnya kesenjangan antara kemampuan kerja dan tuntutan tugas. Di
sinilah letak pentingnya pengembangan sumber daya manusia.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
pengertian pengembangan?
2.
Apa
tujuan pengembangan?
3.
Bagaimana
pelatih dan instruktur dalam pengembangan?
4.
Bagaimana
metode-metode dalam pengembangan?
5.
Bagaimana
penilaian prestasi karyawan?
6.
Bagaimana
mutasi dan promosi karyawan?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Untuk
mengetahui pengertian pengembangan.
2.
Untuk
mengetahui tujuan pengembangan.
3.
Untuk
mengetahui pelath dan instruktur dalam pengembangan.
4.
Untuk
mengetahui metode-metode dalam pengembangan.
5.
Untuk
mengetahui penilaian prestasi karyawan.
6.
Untuk
mengetahui mutasi dan promosi karyawan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pengembangan
Pengembangan adalah suatu usaha
untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoretis, konseptual, dan moral karyawan
sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/jabatan melalui pendidikan dan latihan.
Pendidikan meningkatkan keahlian
teoretis, konseptual, dan moral karyawan, sedangkan latihan bertujuan untuk
meningkatkan keterampilan teknis pelaksanaan pekerjaan karyawan.
1.
Menurut
Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tanggal 13 September 1974
Pendidikan adalah segala usaha untuk membina kepribadian dan
mengembangkan kemampuan manusia Indonesia, jasmaniah dan rohaniah, yang
berlangsung seumur hidup, baik di dalam maupun di luar sekolah, dalam rangka
pembangunan persatuan Indonesia dan masyarakat adil dan makmur berdasarkan
pancasila. Latihan adalah bagian pendidikan yang menyangkut proses belajar
untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan di luar sistem pendidikan yang
berlaku, dalam waktu yang relative singkat dan dengan metode yang lebih
mengutamakan praktek daripada teori.
2.
Tujuan
Pendidikan Nasional Menurut Tap.MPR No.
11/MPR/1993
Pendidikan nasional bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia
Indonesia yaitu manusia yang bertakwa terhadap tuhan yang maha esa, berbudi
pekerti luhur, kepribadian mandiri, maju, tangguh cerdas, kreatif, terampil,
berdisiplin, beretos kerja professional, bertanggung jawab dan produktif, serta
sehat jasmani dan rohani. Pendidikan Nasional juga harus mampu menumbuhkan jika
patriotic dan mempertebal rasa cinta tanah air, meningkatkan semangat
kebangsaan dan kesetiakawanan sosial, serta kesadaran pada sejarah bangsa dan
sikap menghargai jasa para pahlawan serta berorientasi masa depan. Iklim
belajar dan mengajar yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan budaya
belajar dikalangan masyarakat harus dikembangkan agar tumbuh sikap dan perilaku
dan kreatif, inovatif, dan keinginan untuk maju.
3.
Edwin
B. Flippo
Pendidikan adalah berhubungan dengan peningkatan pengetahuan umum
dan pemahaman atas lingkungan kita secara menyeluruh. Latihan adalah merupakan
suatu usaha peningkatan pengetahuan dan keahlian seorang karyawan untuk
mengerjakan sautu pekerjaan tertentu.
4.
Andrew
F Sikula
Pengembangan mengacu pada masalah staf dan personel adalah suatu
proses pendidikan jangka panjang menggunakan suatu prosedur yang sistematis dan
terorganisasi dengan mana manajer belajar pengetahuan konseptual dan teoretis
untuk tujuan umum.
Latihan adalah suatu proses pendidikan jangka pendek dengan
menggunakan prosedur yang sistematis dan terorganisir, sehingga karyawan
operasional belajar pengetahuan teknik pengerjaan dan keahlian untuk tujuan
tertentu.
5.
Drs.
Jan Bella
Pendidikan dan latihan sama dengan pengembangan yaitu merupakan
proses peningkatan keterampilan kerja baik teknis maupun manajerial. Pendidikan
berorientasi pada teori, dilakukan dalam kelas, berlangsung lama, dan biasanya
menjawab why. Latihan berorientasi pada praktek, dilakukan dilapangan,
berlangsung singkat, dan biasanya menjawab how.
B.
Tujuan pengembangan
Pengembangan karyawan bertujuan dan
bermanfaat bagi perusahaan, karyawan, konsumen, atau masyarakat yang
menkomsumsi barang/jasa yang dihasilkan perusahaan.
Tujuan
pengembangan hakikatnya menyangkut hal-hal berikut.
1.
Produktivitas
Kerja
Dengan pengembangan, produktivitas kerja karyawan Akan
meningkatkan, kualitas dan kuntitas
produksi semakin baik, karena technical skill, human skill, dan managerial
skill karyawan yang semakin baik.
2.
Efesiensi
Pengembangan karyawan bertujuan untuk meningkatkan efesiensi
tenaga, waktu, bahan baku, dan mengurangi ausnya mesin-mesin. Pemborosan
berkurang, biaya produksi relative kecil sehingga daya saing perusahaan semakin
besar.
3.
Kerusakan
Pengembangan karyawan bertujuan untuk mengurangi kerusakan barang,
produksi, dan mesin-mesin karena karyawan semakin ahli dan terampil dalam
melaksanakan pekerjaannya.
4.
Kecelakaan
Pengembangan bertujuan untuk mengurangi tingkat kecelakaan
karyawan, sehingga jumlah biaya pengobatan yang dikeluarkan perusahaan
berkurang.
5.
Pelayanan
Pengembangan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik
dari karyawan kepada nasabah perusahaan, karena pemberian ppelayanan yang baik
merupakan daya penarik yang sangat penting bagi rekanan-rekanan perusahaan
bersangkutan.
6.
Moral
Dengan pengembangan, moral karyawan Akan lebih baik karena
keahliandan keterampilannya sesuai dengan pekerjaannya sehingga mereka antusias
untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.
7.
Karier
Dengan pengembangan, kesempatan untuk meningkatkan karier karyawan
semakin besar, karena keahlian, keterampilan, dan prestasi kerjanya lebih baik. Promosi ilmiah biasanya
didasarkan kepada keahlian dan prestasi kerja seseorang.
8.
Konseptual
Dengan pengembangan, manajer semakin cakap dan tepat dalam
mengambil keputusan yang lebih baik, karena technical skill, human skill, dan
managerial skill-nya lebih baik.
9.
Kepemimpinan
Dengan pengembangan, kepemimpinan seorang manajer Akan lebih baik,
human relations-nya lebih luwes, motivasinya lebih terarah sehingga
pembinaan kerja sama vertical dan horizontal semakin harmonis.
10.
Balas
jasa
Dengan pengembangan, balas jasa (gaji,upah intensif, dan benefits)
karyawan Akan meningkat karena prestasi kerja mereka semakin besar.
11.
Konsumen
Pengembangan karyawan Akan memberikan manfaat yang baik bagi
masyarakat konsumen karena mereka Akan memperoleh barang atau pelayanan yang
lebih bermutu.
Pengembangan karyawan (pendidikan
dan latihan) perlu dilakukan setiap perusahaan karena Akan memberikan manfaat
bagi perusahaan, karyawan, dan masyarakat konsumen.
a.
Prinsip
pengembangan
Prinsip pengembangan adalah
peningkatan kualitas dan kemampuan bekerja karyawan.
b.
Jenis-jenis
pengembangan
Jenis
pengembangan dikelompokkan atas:
- Pengembangan secara informal yaitu karyawan atas keinginan dan
usaha sendiri melatih dan mengembangkan dirinya dengan mempelajari buku-buku
literature yang ada hubungannya dengan pekerjaan atau janbatannya. Pengembangan
secara informal menunjukkan bahwa karyawan tersebut berkeinginan keras untuk maju
dengan cara meningkatkan kemampuan kerjanya. Hal ini bermanfaat bagi perusahaan karena prestasi
kerja karyawan semakin besar, di samping efesiensi dan produktivitasnya juga
semakin baik.
- Pengembangan secara formal yaitu karyawan ditugaskan perusahaan
untuk mengikuti pendidikan atau latihan, baik yang dilakukan perusahaan maupun
yang dilaksanakan oleh lembaga-lembaga pendidikan atau pelatihan. Pengembangan
secara formal dilakukan perusahaan karena tuntutan pekerjaan saat ini ataupun
masa datang, yang sifatnya nonkarier atau peningkatan karier seorang karyawan.
c.
Peserta
pengembangan
Peserta ynag Akan
mengikuti pengembangan dari suatu perusahaan adalah karyawan baru dan lama,
baik dia tenaga operasional atau karyawan manajerial.
-
Karyawan baru, yaitu karyawan ynag baru
diterima bekerja pada perusahaan. Mereka diberi pengembangan agar memahami,
terampil, dan ahli dalam menyelesaikan pekerjaannya, sehingga para karyawan
dapat bekerja lebih efesien dan efektif pada jabatan/pekerjaannya. Pengembangan
karyawan baru perlu dilaksanakan agar teori dasar yang telah mereka kuasai
dapat diimplementasikan secara baik dalam pekerjaannya.
-
Karyawan lama, yaitu karyawan lama oleh
perusahaan ditugaskan untuk mengikuti pengembangan, seperti pada balai pusat
latihan kerja. Pengembangan karyawan lama dilaksanakan karena tuntutan
peerjaan, jabatan, perluasan perusahaan, penggantian mesin lama dengan mesin
baru, pembaruan metode kerja, serta persiapan untuk promosi. Jelasnya
pengembangan karyawan lama perlu dilaksanakan agar para karyawan semakin
memahami technical skill, human skill, conceptual skill, dan
managerial skill, supaya moral kerja dan prestasi kerjanya meningkat.
C.
Pelatih dan Instruktur dalam Pengembangan
1.
Pelatih
Pelatih atau instruktur yaitu seseorang atau tim yang memberikan
latihan/pendidikan kepada para karyawan. Pelatih (trainer) memberikan
peranan penting terhadap kemajuan kemampuan para karyawan yang Akan
dikembangkan. Pelatih yang Akan melaksanakan pengembangan (development =
training education) adalah pelatih internal, eksternal, serta gabungan
internal dan eksternal.
a.
Pelatih
Internal
Pelatih internal adalah seseorang atau suatu tim pelatih yang
ditugaskan dari perusahaan memberikan latihan atau pendidikan kepada karyawan.
Setiap kepala bagian mutlak menjadi pelatih internal bagi karyawan bawahannya
dengan memberikan petunjuk-petunjuk untuk menyelesaikan pekerjaan, cara
menggunakan alat-alat, mesin-mesin, dan yang lainnya.
Sifat pengembangan yang diberikan atasan langsung adalah
terus-menerus selama karyawan tersebut menjadi bawahannya. Pengembangan yang
dilakukan oleh suatu tim pelatih sifatnya hanya sementara yaitu sepanjang
dilakukan latihan atau pendidikan. Pelatih internal hanya melatih karyawan
dalam lingkungan perusahaan bersangkutan saja.
b.
Pelatih
Eksternal
Pelatih eksternal adalah seseorang atau suatu tim pelatih dari luar
perusahaan diminta untuk memberikan pengembangan kepada para karyawan, baik
pelatihnya didatangkan atau karyawannya ditugaskan untuk mengikuti
lembaga-lembaga pendidikan atau pelatihan.
c.
Pelatih
Gabungan Internal dan Eksternal
Pelatih gabungan internal dan eksternal adalah suatu tim gabungan
pelatih internal dan eksternal yang memberikan pengembangan kepada para
karyawan. Cara ini paling baik karena dasar teoretis dan praktisnya untuk
melakukan pekerjaan Akan lebih mantap. Pengembangan yang ditangani tim internal
dan eksternal Akan lebih baik karena pelatih Akan saling isi-mengisi dalam
memberikan pengembangan kepada karyawan.
2.
Syarat-Syarat
Pelatih
Pelatih atau instruktur yang baik hendaknya memiliki syarat sebagai
berikut:
a.
Teaching Skill
Seorang pelatih harus mempunyai kecakapan untuk mendidik
mengajarkan, membimbing, memberikan petujuk, dan mentransfer pengetahuannya
kepada peserta pengembangan. Ia harus dapat memberikan semangat, membina, dan
mengembangkan agar peserta mampu untuk bekerja mandiri serta dapat menumbuhkan
kepercayaan.
b.
Communication Skill
Seorang pelatih harus mempunyai kecakapan berkomunikasi, baik lisan
maupun tulisan secara efektif. Jadi suaranya jelas, tulisannya baik, dan
kata-katanya mudah dipahami peserta pengembangan.
c.
Personality Authority
Seorang pelatih harus memiliki kewibawaan terhadap peserta
pengembangan. Ia harus berperilaku baik, sifat dan kepribadiannya disenangi,
kemampuan dan kecakapan diakui.
d.
Social Skill
Seorang pelatih harus
mempunyai kemahiran dalam bidang sosial agar terjamin kepercayaan dan kesetiaan
dari para peserta pengembangan.
e.
Technical Competent
Seorang pelatih harus berkemampuan teknis, kecakapan teoretis, dan
tangkas dalam mengambil suatu keputusan.
f.
Stabilitas Emosi
Seorang pelatih tidak boleh berprasangka jelek terhadap anak
didiknuya, tidak boleh cepat marah, mempunyai sifat kepabakan, keterbukaan,
tidak pendendam, serta memberikan nilai
yang objektif.
3.
Proses
Pengembangan
Proses atau langkah-langkah pengembangan hendaknya dilakukan
sebagai berikut: Sasaran, kurikulum, peserta, pelatih dan pelaksanaan.
D.
Metode-metode dalam Pengembangan
1.
Metode
latihan atau training
Metode latihan harus berdasarkan kepada kebutuhan pekerjaan
tergantung pada berbagai faktor, yaitu waktu, biaya, jumlah peserta, tingkat
pendidikan dasar peserta, latar belakang peserta, dan lain-lain.
2.
Metode
pendidikan atau education
Metode pendidikan dari arti sempit yaitu untuk meningkatkan
keahlian dan kecakapan manajer memimpin para bawahannya secara efektif. Manajer
yang efektif pada jabatannya Akan mendapatkan hasil yang optimal. Hal inilah
yang memotivasi perusahaan memberikan pendidikan terhadap karyawan
manajerialnya.
E.
Penilaian Prestasi Karyawan
1.
Pengertian
penilaian prestasi karyawan
Penilaian prestasi kerja adalah menilai rasio hasil kerja nyata
dengan standar kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan setiap karyawan.
Menetapkan kebijaksanaan berarti apakah karyawan Akan dipromosikan,
didemosikan, dan atau balas jasanya dinaikkan.
2.
Tujuan
dan kegunaan penilaian prestasi karyawan
Tujuan dan kegunaan penilaian prestasi karyawan sebagai berikut:
a.
Sebagai
dasar dalam pengambilan keputusan yang digunakan untuk promosi, demosi,
pemberhentian, dan penetapan besarnya balas jasa..
b.
Untuk
mengukur prestasi kerja yaitu sejauh mana karyawan bisa sukses dalam
pekerjaannya.
c.
Sebagai
dasar untuk mengevaluasi efektivitas seluruh kegiatan dalam perusahaan.
d.
Sebagai
dasar untuk mengevaluasi program latihan dan keefektifan jadwal kerja, metode
kerja, struktur organisasi , gaya pengawasan, kondisi kerja, dan peralatan kerja.
e.
Sebagai
indicator untuk menentukan kebutuhan Akan latihan bagi karyawan yang berada di
dalam organisasi.
f.
Sebagai
alat untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan sehingga dicapai tujuan untuk
mendapatkan performance kerja yang baik.
g.
Sebagai
alat untunk mendorong atau membiasakan para atasan (supervisor, managers,
administrator) untuk mengobservasi perilaku bawahan supaya diketahui minat
dan kebutuhan-kebutuhan bawahannya.
h.
Sebagai
alat untuk bisa melihat kekurangan atau kelemahan-kelemahan di masa lampau dan
meningkatkan kemampuan karyawan selanjutnya.
i.
Sebagai
kriteria di dalam menentukan seleksi dan penempatan karyawan.
j.
Sebagai
alat untuk mengidentifikasi kelemahan-kelemahan personel dan dengan demikian
bisa sebagai bahan pertimbangan agar bisa diikutsertakan dalam program latihan
kerja tambahan.
k.
Sebagai
alat untuk memperbaiki atau mengembangkan kecakapan karyawan.
l.
Sebagai
dasar untuk memperbaiki dan mengembangkan uraian pekerjaan.
3.
Penilai
prestasi karyawan
Syarat-syarat
penilai sebagai berikut.
a.
Penilai
harus jujur, adil, objektif, dan mempunyai pengetahuan mendalam tentang
unsur-unsur yang Akan dinilai supaya penilaiannya sesuai dengan realitas/fakta
yang ada.
b.
Penilai
hendaknya mendasarkan penilaiannya atas benar atau salah, baik atau buruk,
terhadap unsur-unsur yang dinilai sehingga hasil penilaiannya jujur, adil, dan
objektif.
c.
Penilai
harus mengetahui secara jelas uraian pekerjaan dari setiap karyawan yang Akan
dinilainya supaya hasil penilaiannya dapat dipertanggungjawabkan dengan baik.
d.
Penilai
harus mempunyai kewenangan formal, supaya mereka dapat melaksanakan tugasnya
dengan baik.
e.
Penilai
harus mempunyai keimanan supaya penilaiannya jujur dan adil.
4.
Dasar
penilaian dan unsur-unsur yang dinilai
Dasar penilaian adalah uraian pekerjaan dari setiap individu
karyawan karena dalam uraian pekerjaan inilah ditetapkan tugas dan tanggung
jawab yang Akan dilakukan oleh setiap karyawan.
Secara umum standar apa yang Akan dicapai sebagai ukuran untuk
penilaian. Secara garis besar standar dibedakan atas dua:
a.
Tangible
standard yaitu sasaran yang dapat ditetapkan
alat ukurnya atau standarnya. Standar ini dibagi atas:
-
Standar
dalam bentuk fisik yang terbagi atas standar kuantitas, standar kualitas, dan
standar waktu.
-
Standar
dalam bentuk uang yang terbagi atas standar biaya, standar penghasilan, dan
standar investasi.
b.
Intangible
standard adalah secara sasaran ynag tidak
dapat ditetapkan alat ukur atau standarnya. Misalnya standar perilaku,
kesetiaan, partisipasi, loyalitas, serta dedikasi karyawan terhadap perusahaan.
Unsur-unsur yang dinilai yaitu kesetiaan, prestasi kerja,
kejujuran, kedisiplinan, kreativitas, kerja sama, kepemimpinan, kepribadian,
prakarsa, kecakapan, tanggung jawab.
5.
Metode
penilaian prestasi karyawan
Metode penilaian prestasi karyawan pada dasarnya dikelompokkan atas
metode tradisional dan metode modern.
a.
Metode
tradisional
Metode ini merupakan metode tertua dan paling sederhana untuk
menilai prestasi karyawan dan ditetapkan secara tidak sistematis maupun dengan
sistematis. Yang termasuk ke dalam metode tradisional adalah rating scale,
employee comparation, check list, freefrom essay, dan critical incident.
b.
Metode
modern
ini merupakan perkembangan
dari metode tradisional dalam menilai prestasi karyawan. Yang termasuk dalam
metode modern ini adalah assessment centre, management by objective (MBO
= MBS), dan human asset accounting.
6.
Kendala-kendala
penilaian prestasi karyawan
Indeks prestasi karyawan harus ditetapkan dengan baik, jujur,
objektif sesuai dengan kenyataan yang ada. Akan tetapi, karena adanya kendala “hello
effect dan tolok ukur penilaian” maka indeks prestasi sering tidak sesuai
dengan kenyataan yang ada.
Hello effect merupakan
kesalahan yang dilakukan oleh penilai, karena umumnya penilai cenderung Akan
memberikan indeks prestasi baik bai karyawn yang dikenalnya atau sahabatnya.
Sebaliknya terhadap karyawan yang kurang dikenal penilai memberikan indeks
prestasi sedang/kurang.
F.
Mutasi dan Promosi Karyawan
1.
Mutasi
a.
Pengertian
Mutasi
Mutasi adalah suatu perubahan posisi, jabatan, tempat, pekerjaan
yang dilakukan baik secara horizontal maupun vertikal (promosi/demosi) di dalam
satu organisasi.
b.
Tujuan
mutasi
-
Untuk
meningkatkan produktivitas kerja karyawan
-
Untuk
menciptakan keseimbangan antara tenaga kerja dengan komposisi pekerjaan dan
jabatan.
-
Untuk
memperluas atau menambah pengetahuan karyawan.
-
Untuk
menghilangkan rasa bosan/jemu terhadap pekerjaannya.
-
Untuk
pelaksanaan hukuman/sanksi atas pelanggaran-pelanggaran yang dilakukannya.
-
Untuk
memberikan pengakuan dan imblan terhadap prestasinya
-
Untuk
tindakan pengamanan yang lebih baik.
-
Untuk
menyesuaikan pekerjaan dengan kondisi fisik karyawan.
-
Untuk
mengatasi perselisihan antara sesame karyawan.
c.
Prinsip
mutasi
Prinsip mutasi adalah memutasikan karyawan kepada posisi yang tepat
dan pekerjaan yang sesuai, agar semangat dan produktivitas kerjanya meningkat.
d.
Dasar
mutasi
Ada tiga dasar/landasan pelaksanaan mutasi karyawan yang kita kenal
dengan:
-
Merit
system
Merit system adalah mutasi
karyawan yang didasarkan atas landasan yang bersifat ilmiah, objektif, dan
hasil prestasi kerjanya.
-
Seniority
system
Seniority system
adalah mutasi yang didasarkan atas landasan
masa kerja, usia, dan pengalaman kerja dari karyawan bersangkutan.
System mutasi seperti ini tidak objektif karena kecakapan orang yang
dimutasikan berdasarkan senioritas belum tentu mampu menjangkau jabatan baru.
-
Spoiled
system
Spoiled system adalah mutasi
yang didasarkan atas landasan kekeluargaan. System seperti ini kurang baik
karena didasarkan atas pertimbangan suka atau tidak suka.
e.
Cara-cara
mutasi
1)
Cara
tidak ilmiah
-
Tidak
didasarkan kepada norma/standar kriteria tertentu
-
Berorientasi
semata-mata kepada masa kerja dan ijazah, bukan atas prestasi atau
faktor-faktor riil.
-
Berorientasi
kepada banyaknya anggaran yang tersedia, bukan atas kebutuhan riil karyawan.
-
Berdasarkan
spoil system
2)
Cara
ilmiah
-
Berdasarkan
norma atau standar kriteria tertentu, seperti analisis pekerjaan
-
Berorientasi
pada kebutuhan yang riil/nyata
-
Berorientasi
pada formasi riil kepegawaian
-
Berorientasi
kepada tujuan yang beraneka ragam
-
Berdasarkan
obje ktivitas yang dapat dipertanggung jawabkan.
f.
Ruang
lingkup mutasi
1)
Mutasi
horizontal artinya perubahan tempat atau jabatan karyawan tetapi masih pada
rangking yang sama di dalam organisasi itu. Mutasi horizontal mencakup mutasi
tempat dan mutasi jabatan.
2)
Mutasi
vertikal artinya perubahan posisi, jabatan, dan pekerjaan, promosi atau demosi
sehinggakewajiban dan kekuasaannya juga berunah.
g.
Sebab
dan alasan mutasi
Sebab-sebab pelaksanaan mutasi digolongkan atas permintaan sendiri
dan alih tugas produktif.
2.
Promosi
a.
Peranan
dan pengertian promosi karyawan
Promosi memberikan peran penting bagi setiap karyawan, bahkan
menjadi idaman yang selalu dinanti-nantikan. Dengan promosi berarti ada
kepercayaan dan pengakuan mengenai kemampuan serta kecakapan karyawan
bersangkutan untuk menduduki suatu jabatan yang lebih tinggi. Dengan demikian,
promosi Akan memberikan status sosial, wewenang, tanggung jawab, serta
penghasilan yang semakin besar bagi karyawan.
b.
Asas-asas
promosi karyawan
Asas promosi harus dituangkan dalam program promosi secara jelas
sehingga karyawan mengetahui dan perusahaan mempunyai pegangan untuk
mempromosikan karyawan. Asas promosi yaitu kepercayaan, keadilan, dan formasi.
c.
Dasar-dasar
promosi
Pedoman yang dijadikan dasar untuk mempromosikan karyawan adalah
pengalaman, kecakapan, kombinasi pengalaman dan kecakapan.
d.
Syarat-syarat
promosi
Syarat-syarat promosi pada umumnya meliputi kejujuran, disiplin,
prestasi kerja, kerja sama, kecakapan, loyalitas, kepemimpinan, komunikatif dan
pendidikan.
e.
Tujuan-tujuan
promosi
1)
Untuk
memberikan pengakuan, jabatan, dan imbalan jasa yang semakin besar kepada
karyawan yang berprestasi kerja tinggi.
2)
Dapat
menimbulkan kepuasan dan kebanggaan pribadi,
status sosial yang semakin tinggi, dan penghasilan yang semakin besar.
3)
Untuk
merangsang agar karyawan lebih bergairaah bekerja, berdisiplin tinggi, dan
memperbesar produktivitas kerjanya.
4)
Untuk
menjamin stabilitas kepegawaian dengan direalisasinya promosi kepada karyawan
dengan dasar dan pada waktu yang tepat serta penilaian yang jujur.
5)
Memberikan
kesempatan kepada karyawan untuk mengembangkan kreativitas dan inovasinya yang
lebih baik demi keuntungan optimal perusahaan.
6)
Untuk
meengisi kekosongan jabatan karena pejabatnya berhenti. Agar jabatan itu tidak
lowong maka dipromosikan karyawan lain.
7)
Promosi
Akan memperbaiki status karyawan dari karyawan sementara menjadi karyawan tetap
setelah lulus dalam masa percobaan.
f.
Jenis-jenis
promosi
1)
Promosi
sementara
Seseorang karyawan dinaikkan jabatannya untuk sementara karena
adanya jabatan yang lowong yang harus segera diisi, seperti pejabat dekat.
2)
Promosi
tetap
Seseorang karyawan dipromosikan dari suatu jabatan yang lebih
tinggi karena karyawan tersebut telah memenuhi syarat untuk dipromosikan. Sifat
promosi ini adalah tetap. Misalnya, seorang dosen dipromosikan menjadi dekan,
wewenang, tanggung jawab, serta gajinya Akan naik.
3)
Promosi
kecil
Menaikkan jabatan seseorang karyawan dari jabatan yang tidak sulit
dipindahkan kejabatan yang sulit yang meminta keterampilan tertentu, tetapi
tidak disertai dengan penigkatan wewenang, tanggung jawab, dan gaji.
4)
Promosi
kering
Seorang
karyawan dinaikkan jabatannya ynag lebih tinggi disertai dengan peningkatan
pangkat, wewenang, dan tanggung jawab tetapi tidak disertai dengan kenaikan
gaji atau upah.
g.
Demosi
karyawan
Demosi
adalah perpindahan karyawan dari suatu jabatan ke jabatan ynag lebih rendah di
dalam satu organisasi, wewenang, tanggung jawab, pendapatan, serta statusnya
semakin rendah. Demosi adalah penurunan pangkat/jabatan seorang karyawan yang
telah dilakukan dalam suatu organisasi.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
1.
Pengembangan
adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoretis, konseptual,
dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan/jabatan melalui pendidikan
dan latihan.
2.
Tujuan
pengembangan hakikatnya menyangkut hal-hal berikut, produktivitas Kerja,
efesiensi, kerusakan, kecelakaan, pelayanan, moral, karier, konseptual,
kepemimpinan, balas jasa, dan konsumen.
3.
Pelatih
atau instruktur yaitu seseorang atau tim yang memberikan latihan/pendidikan
kepada para karyawan. Sedangkan Proses atau langkah-langkah pengembangan
hendaknya dilakukan sebagai berikut: Sasaran, kurikulum, peserta, pelatih dan
pelaksanaan.
4.
Metode-metode
dalam pengembangan yaitu metode latihan atau training dan metode
pendidikan atau education.
5.
Penilaian
prestasi kerja adalah menilai rasio hasil kerja nyata dengan standar kualitas
maupun kuantitas yang dihasilkan setiap karyawan. Menetapkan kebijaksanaan
berarti apakah karyawan Akan dipromosikan, didemosikan, dan atau balas jasanya
dinaikkan.
6.
Mutasi
adalah suatu perubahan posisi, jabatan, tempat, pekerjaan yang dilakukan baik
secara horizontal maupun vertikal (promosi/demosi) di dalam satu organisasi.
Sedangkan Promosi memberikan peran penting bagi setiap karyawan, bahkan menjadi
idaman yang selalu dinanti-nantikan. Dengan promosi berarti ada kepercayaan dan
pengakuan mengenai kemampuan serta kecakapan karyawan bersangkutan untuk
menduduki suatu jabatan yang lebih tinggi.
B.
Saran
Makalah
ini tentunya jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharapkan saran
dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan karya ilmiah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Eugene MC Kenna, NIC Beech, Manajemen
Sumber Daya Manusia, Cet. XV; Andi & Person Education Asia: Yogyakarta,
1995.
Malayu S.P Hasibuan, Manajemen Sumber
Daya Manusia, Cet. XIII; PT Bumi Aksara: Jakarta, 2009.
Http://belajar-mutasi-dan-promosi.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar