Selasa, 21 Maret 2017

Perilaku Organisasi



SEJARAH PERKEMBANGAN DAN PENDEKATAN 
DALAM PERILAKU ORGANISASI

                                                                         

Makalah ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Perilaku Organisasi Pendidikan Pada Jurusan Tarbiyah Program Studi
Manajemen Pendidikan Islam
Semester VI


Oleh:

Kelompok I


A.NURUL IKHSANA
NIM: 02.14.3.076
SUSI SUSANTI
NIM: 02.14.3.69
SYAHRUL SYAM
NIM: 02.14.3.061







SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
WATAMPONE
2017
KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr. Wb.
                           Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang selalu meng-anugrahkan nikmat-Nya kepada kita semua. Sholawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada nabi besar kita Nabi Muhammad saw yang membawa rahmat bagi seluruh alam, kepada keluarga-Nya, para sahabat-Nya dan semoga sampai kepada kita sebagai umat-Nya, amin.
Berdasarkan informasi yang penulis peroleh dari berbagai sumber, syukur alhamdulillah kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah tentang “Sejarah Perkembangan Dan Pendekatan Dalam Perilaku Organisasi“ yang merupakan salah satu tugas mata kuliah Perilaku Organisasi Pendidikan.
Ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini, semoga menjadi suatu ibadah dan semoga Allah swt membalasnya dengan sesuatu yang lebih baik, amin. Kami menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita.
Wassalamualaikum Wr. Wb


     
                                                        Watampone, 15 Maret 2017


                                                                         Penulis


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL                                                                                     i
KATA PENGANTAR                                                                                       ii
DAFTAR ISI                                                                                                     iii
BAB I PENDAHULUAN                                                                                             
A.    Latar Belakang                                                                                  1
B.     Rumusan Masalah                                                                             3
C.     Tujuan Penulisan                                                                              3
BAB II PEMBAHASAN                                                                                                
1.      Sejarah perkembangan pada masa neoklasik                                     4
2.      Sejarah perkembangan pada masa modern                                        6
3.      Landasan perilaku bagi manajemen                                                   7    
4.      Pendekatan sosial learning                                                                7    
BAB III PENUTUP                                                                                                          
A.    Simpulan                                                                                           9
B.      Saran                                                                                                9
DAFTAR PUSTAKA                                                                                     10


BAB I

PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Ketika ada keinginan untuk mengerti tentang sesuatu yang terjadi sekarang dan mencoba untuk memprediksi mengenai apa yang terjadi pada masa yang Akan datang, maka perlu melihat balik ke belakang. Dengan melihat balik ke belakang tentang sejarah perilaku organisasi, maka Akan mendapatkan banyak sekali pengetahuan dan wawasan mengenai perilaku organisasi.[1]
Manusia sudah mempelajari perilaku organisasi sudah berlangsung dari zaman dulu. Pada awal abad 20, manusia sudah mengembangkan ilmu-ilmunya tentang berperilaku organisasi. Sejarah perilaku organisasi menjelaskan tentang bagaimana perkembangan perilaku organisasi dari masa ke masa. Maka dari itu, perilaku organisasi sudah melalui banyak tahap dan perkembangan sesuai dengan kejadian nyata yang di ambil dari para individu yang berperilaku dalam organisasi. Para ahli mengungkapkan bahwa perkembangan pengetahuan tentang berperilaku organisasi akan meningkatkan keefektifitasan kinerja seseorang dalam suatu organisasi yang ia geluti.
Manajemen merupakan disiplin ilmu yang didalamnya terdapat aktifitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, pengarahan, penempatan, pemotivasian, komunikasi dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkordinsi berbagai sumberdaya yang ada oleh organisasi sehingga menghasilkan suatu produk atau jasa secara efisien.
Organisasi, didalamnya terdapat pengaturan terhadap kegiatan untuk mencapai tujuan yng ditetapkan. Manajemen dalam organisasi adalah alat yang dipakai untuk mengarahkan kegiatannya pada tujuan yang diinginkan. Oleh karenanya maka dibutuhkan pengaturan yang sebaik-baiknya. Jika organisasi dan manajemen saling bersinergi maka tujuan akan dicapai secara optimal. Organisasi merupakan salah satu bentuk media dalam mencapai kebutuhan dan tujuan.
Manajemen dalam organiasasi mempunyai landasan karena ditimbulkan oleh adanya tujuan bersama dan kepentingan yang sama yang akan dicapai, adanya kerjasama antar individu dan kelompok yang terikat secara formal. Selain itu karena adanya faktor pembagian kerja, komunikasi tanggungjawab, dan pimpinan landasan manajemen dalam organisasi adalah karena adanay kewenangan dan responsibility dari setiap individu dlam organisasi.
Seperti halnya dengan semua ilmu sosial, perilaku organisasi berusaha untuk mengontrol, memprediksikan, dan menjelaskan. Namun ada sejumlah kontroversi mengenai dampak etis dari pemusatan perhatian terhadap perilaku pekerja. Karena itu, perilaku organisasi (dan studi yang berdekatan dengannya, yaitu psikologi industri) kadang-kadang dituduh telah menjadi alat ilmiah bagi pihak yang berkuasa. Terlepas dari tuduhan-tuduhan itu, Perilaku Organisasi dapat memainkan peranan penting dalam perkembangan organisasi dan keberhasilan kerja.[2]
Persoalan-persoalan organisasi cenderung semakin ruwet, karena manusia baik sebagai individu maupun anggota kelompok selaku pendukung utama suatu organisasi maupun bentukya, memiliki perilaku dan pembawaan yang berbeda-beda dan cenderung berkembang mempengaruhi perilaku organisasi. Hal ini merupakan tantangan yang harus di hadapi oleh setiap manajer atau pimpinan organisasi. Oleh sebab itu pembahasan masalah tingkah laku manusia di dalam organisasi atau perilaku organisasi merupakan suatu hal yang sangat urgen untuk secara terus-menerus dipelajari.


B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana sejarah perkembangan perilaku organisasi pada masa neoklasik?
2.      Bagaimana sejarah perkembangan perilaku organisasi pada masa modern?
3.      Bagaimana landasan perilaku bagi manajemen?
4.      Bagaimana pendekatan sosial learning?
C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui perkembangan perilaku organisasi pada masa neoklasik.
2.      Untuk mengetahui sejarah perkembangan perilaku organisasi pada masa modern.
3.      Untuk mengetahui landasan perilaku bagi manajemen.
4.      Untuk mengetahui pendekatan sosial learning.



BAB II
PEMBAHAS
A.    Sejarah Perkembangan Perilaku Organisasi Pada Masa Neoklasik
Fokus perhatian para teoritikus masa neoklasik adalah pengakuan mengenai sifat sosial dari organisasi. Pada masa inilah hubungan-hubungan manusiawi mulai diperhatikan, memandang organisasi sebagai suatu yang terdiri dari tugas tugas maupun manusia. Para teoritikus neo klasik mewakili pandangannya dari sisi manusianya dibandingkan sisi mesin yang dipandang oleh para teoritikus masa klasik.
1.       Elton mayo
       Merupakan ahli psikologi havard yang bertindak sebagaian konsultasi sebagai konsultan pada kajian tersebut pada tahun 1927-1932. Kajian-kajian yang dilkukannya mengantarkan ke arah humanisme organisasi dengan melihat pertimbangan akibat terhadap kelompok kerja, sikap pegawai dn hubunagn amnajemen dan pegawai.
2.       Chester Benard
Gagasan bahwa organisasi merupakan kerja sama mulanya dikemukakan oleh Chester. Ia menuangkan berbagai macam ide-ide terbaiknya bdalam beberapa buku yang ia tulis. Bernard adalah orang pertama yang memperlakukan organisasi sebagai suatu sitem.
3.       Douglas Mc Gregor
Pendapatnya yang paling terkenal adalah pandnagn tentang manusia, yaitu pandangan positif dan pandangan negatif. Pendapat tersebut atas dasar pengelompokan asumsi tertentu dan bahwa manusia cenderung untuk menyesuaikan perilakunya terhadap bawahannya sesui dengan asumsi tersebut.
Menurut Raymond Miles, pendekatan hubungan kemanusiaan menempatkan para pekerja atau karyawan sebagai manusia, bukan sebagai mesin. Mereka harus diperhatikan dan disejahterakan. Pada sejarah hubungan kemanusiaan, terdapat 3 kejadian yang memberikan kontribusinya terhadap ilmu  perilaku organisasi, yakni:
1.      Masa depresi
            Terjadi karena menumpuknya inventaris usaha, konsumen menolak naiknya harga dan biaya usaha, akumulasi dalam jumlah yang berbeda dari kemampuan produksi baru dan pengembangan teknologi, jarangnya investasi yang berskala besar, serta melemahnya kepercayaan dan harapan-harapan. Sehingga mengakibatkan pengangguran dan ketidakamanan hidup.
Lalu, timbul gagasan bahwa unsur manusia sebagai unsur yang sangat dominan dalam manajemen. Dan akhirnya, perilaku kemanusiaan dan perilaku organsasi mendapatkan perhatian secara seksama.
2.      Gerakan Serikat buruh
Gerakan serikat buruh secara lansung ataupun tidak memberikan dampak yang besar terhadap studi perilaku individu-individu yang mendukung kerjasama dalam suatu organisasi untuk mendapatkan perhatian yang perlu ditelaah dan dikembangkan.
3.      Hasil penemuan Hawthorne
Serangkaian percobaan yang dilakuakan Elton Mayo pada pabrik Hawthorne (1927-1932) seperti percobaan tentang cahaya lampu, percobaan ruang istirahat dan percobaan ruang bank telegram untuk mempelajari pengaruh kondisi fisik. Percobannya membuktikan bahwa selain kondisi fisik ruangan, ikatan sosial juga memiliki pengaruh besar terhadap prestasi kerja para karyawan yang akhirnya melahirkan pendekatan Neo-Klasik yang disebut juga pendekatan Human Relation.
Howthorne mengadakan penelitian dengan tujuan untuk mencari sampai di mana pengaruh hubungan antara kondisi fisik lingkungan kerja dengan produktivitas karyawan. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa langkah. Langkah pertama percobaab tentang cahaya lampu antara tahun 1924-1927, hasilnya bahwa cahaya peneragan lampu pada tempat kerja hanyalah salah satu faktor yang mempengaruhi hasil kerja dan pengaruhnya kecil sekali. Langkah kedua, Howthorne menyediakan ruang istirahat bagi karyawan. Hasilnya dari face ini hamper sama dengan face pertama. Langkah ketiga, studi tentang ruang bank tilgram. Tujuannya untuk melakukan analisis pengamatan terhadap kelompok pekerja informal.
Ternyata dalam fase ketiga ini tidak ada kenaikan produktivitas yang tinggi. Implikasi penemuan HOwthorne terhadap pengembangan tentang ilmu perilaku organisasi ternyata umat besar dan penting sekali. Usaha-usaha penemuan ini merupakan satu dasar yang amat berharga terhadap pendekatan perilaku di dalam segala aspek manajemen.
B.     Sejarah Perkembangan Perilaku Organisasi Pada Masa Modern
Pendekatan modern tentang perilaku organisasi memusatkan pada sifat politis organisasi. Penekanan pada unsur keterbukaan organisasi  mulai diperhatikan. Perhatian juga diberikan kepada bagaimana membina hubungan sosial, kebijakan rasional, dan design-design kontingensi serta polotik organisasi. Pakar-pakar teori modern dalam perilaku organisasi ini antara lain adalah : Herbert Simon, Katz dan Khan, March dan Simon serta Jeffrey Pfeffer.[1]
Asumsi dasar tentang sifat manusia menurut ilmu perilaku organisasi modern adalah bukan baik dan buruk. Beberapa orang beranggapan bahwa manusia mempunyai keunikan dalam perilaku hal yang terarah, lainnya beranggapn bahwa perilaku manusia dalam banyak hal menunjukkan sebagai sasaran yang tidak teratur.
Pendekatan yang dipakai untuk menganalisis perilaku manusia menurut ahli perilaku organisasi modern yaitu pada hakikatnya juga menggunakan metode eksperimen, dengan memberikan penekanan pada observasi terkendali dan generalisasi data.
Pengharapan-pengharapan pada manajemen modern yaitu pemahaman-pemahaman dari perilaku manusia yang selalu bertambah dengan pemahaman ilmiah yang Akan membawa kea rah penyempurnaan kerja.
C.    Landasan Perilaku Bagi Manajemen
Manajemen merupakan disiplin ilmu yang di dalamnya terdapat aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, pengarahan, penempatan, pemotivasian, komunikasi dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkordinasi berbagai sumber daya yang ada oleh organisasi sehingga menghasilkan suatu produk atau jasa secara efesien.
Organisasi, di dalamnya terdapat pengaturan terhadap kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh karenanya maka dibutuhkan pengaturan sebaik-baiknya. Jika organisasi dan manajemen saling bersinergi maka tujuan akan dicapai secara optimal. Organisasi merupakan salah satu bentuk media dalam mencapai kebutuhan dan tujuan.
Manajemen dalam organiasasi mempunyai landasan karena ditimbulkan oleh adanya tujuan bersama dan kepentingan yang sama yang akan dicapai, adanya kerjasama antar individu dan kelompok yang terikat secara formal. Selain itu karena adanya faktor pembagian kerja, komunikasi tanggungjawab, dan pimpinan landasan manajemen dalam organisasi adalah karena adanay kewenangan dan responsibility dari setiap individu dlam organisasi.[2]
D.    Pendekatan Sosial Learning
Pendekatan social learning merupakan pendekatan yang dikembangkan oleh bandura pada tahun 1973, yang menyatkan bahwa perilaku individu merupakan hasil pembelajaran sejak kecil yang kemudian menjadi pola perilaku (learned behavior).  Perilaku seseorang sangat dipengaruhi pengamatan terhadap oranglain atau lingkungan sosialnya.
Pendektan ini memandang bahwa jika kekuatan pengendalian diri individu yang dimiliki individu tinggi, segla faktor negatif apapun dari luar (impuls) tidak akan bepengaruh banyak terhadap perilaku negatif individu. Kekuatan pengendalian diri sebagai bagian dari kualitas diri dibentuk melalui proses pendidikan yang tepat dan waktu yang lama.[3]
Teori Belajar Sosial berusaha menjelaskan tingkah laku manusia dari segi interaksi timbal-balik yang berkesinambungan antara faktor kognitif, tingkahlaku, dan faktor lingkungan. Dalam proses determinisme timbal-balik itulah terletak kesempatan bagi manusia untuk mempengaruhi nasibnya maupun batas-batas kemampuannya untuk memimpin diri sendiri (self-direction). Konsepsi tentang cara manusia berfungsi semacam ini tidak menempatkan orang semata-mata sebagai objek tak berdaya yang dikontrol oleh pengaruh-pengaruh lingkungan ataupun sebagai pelaku-pelaku bebas yang dapat menjadi apa yang dipilihnya.[4]



BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
1.      Fokus perhatian para teoritikus masa neoklasik adalah pengakuan mengenai sifat sosial dari organisasi. Pada masa inilah hubungan-hubungan manusiawi mulai diperhatikan, memandang organisasi sebagai suatu yang terdiri dari tugas tugas maupun manusia. Para teoritikus neo klasik mewakili pandangannya dari sisi manusianya dibandingkan sisi mesin yang dipandang oleh para teoritikus masa klasik.
2.      Pendekatan modern tentang perilaku organisasi memusatkan pada sifat politis organisasi. Penekanan pada unsur keterbukaan organisasi  mulai diperhatikan. Perhatian juga diberikan kepada bagaimana membina hubungan sosial, kebijakan rasional, dan design-design kontingensi serta polotik organisasi.
3.      Manajemen dalam organiasasi mempunyai landasan karena ditimbulkan oleh adanya tujuan bersama dan kepentingan yang sama yang akan dicapai, adanya kerjasama antar individu dan kelompok yang terikat secara formal. Selain itu karena adanya faktor pembagian kerja, komunikasi tanggungjawab, dan pimpinan landasan manajemen dalam organisasi adalah karena adanay kewenangan dan responsibility dari setiap individu dlam organisasi.
4.      Pendekatan social learning merupakan pendekatan yang dikembangkan oleh bandura pada tahun 1973, yang menyatkan bahwa perilaku individu merupakan hasil pembelajaran sejak kecil yang kemudian menjadi pola perilaku (learned behavior). 
B.     Saran
Makalah ini tentunya jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan karya ilmiah selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Dedi Rasminto FEB Unhas, http//:perilakuorganisasi.htm
Kriwil, https://kriwiiiil.wordpress.com/2011/09/16/bab-ii-sejarah-perkembangan-dan-pendekatan-dalam-perilaku-organisasi/
Veithzal Rival Zainal, Muliaman Darmansyah Hadad, Mansyur Ramly, Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi, Ed. 3,  Cet. XI, PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta, 2014.








[1] Dedi Rasminto FEB Unhas, http//:perilakuorganisasi.htm
[2] Veithzal Rival Zainal, Muliaman Darmansyah Hadad, Mansyur Ramly, Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi, (Ed. 3,  Cet. XI, PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta, 2014)., h. 178-179
[3] Kriwil, https://kriwiiiil.wordpress.com/2011/09/16/bab-ii-sejarah-perkembangan-dan-pendekatan-dalam-perilaku-organisasi/
[4] Dyka Andrian, http://perilakuorganisasi.com


[1] Veithzal Rival Zainal, Muliaman Darmansyah Hadad, Mansyur Ramly, Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi, (Ed. 3,  Cet. XI, PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta, 2014)., h. 174
[2]Dedi Rasminto FEB Unhas, http//:perilakuorganisasi.htm
 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DI MADRASAH

  IMPLEMENTASI TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) DI MADRASAH           Makalah Diajukan dan dipresentasikan pada Seminar Mata ...